25 December 2013

2013. Tahun penuh ucapan syukur dan penantian

Tahun 2013 adalah tahun penuh ucapan syukur dan tahun dimana saya masih menantikan jawaban doa saya.  

Di tahun ini saya mengucap syukur karena masih bisa bersama-sama dengan keluarga yang saya kasihi. Masih melihat papa dan mama sehat dan bahagia membuat saya ikut bahagia. Sungguh anugerah dari Tuhan kalau sampai hari ini saya masih bisa bersama-sama dengan mereka dan saya sangat bersyukur untuk hal itu.  

Saya juga bersyukur karena masih dipercayakan oleh Tuhan untuk memimpin cell group di gereja ditempat dimana saya bertumbuh. Mengucap syukur untuk setiap keberadaan adik2 komsel saya yang beragam. Melihat bagaimana mereka berubah dan bertumbuh membuat saya melihat bagaimana Tuhan bekerja dalam hidup mereka.  

Saya juga mengucap syukur untuk anak2 sekolah minggu di kelas saya. Tahun demi tahun saya mengajar mereka. Melihat mereka bertumbuh dan berkembang. Membayangkan akan seperti apa mereka besar nanti.  

Untuk teman2 yang ada di sekeliling saya. Yang selalu mendukung, mengingatkan kalau saya salah. Mereka semua adalah hadiah dari Tuhan untuk saya.  

Tahun ini juga adalah tahun penantian. Menantikan jawaban doa. Sekalipun saat ini saya belum melihat Tuhan menjawabnya, tapi saya percaya Dia akan menjawabnya tepat pada waktuNya.  

Tahun ini tidak selalu diisi dengan keberhasilan dan tawa. Kadang juga ada duka, kegagalan dan tangisan yang terselip disana. Namun, saya bersyukur di setiap musim apapun yang saya alami, Tuhan tidak pernah meninggalkan saya sendiri. Saya mengucap syukur untuk kasihNya yang begitu besar sampai Dia mau datang ke dunia ini untuk menebus setiap kita.

05 December 2013

Enough is enough

Terkadang kita membeli lebih dari yang kita perlukan. Mungkin saat ini kita sudah memiliki blackberry, namun ketika kita melihat teman kita memakai tablet keluaran terbaru, kita tergoda untuk memilikinya. Padahal tablet itu belum tentu perangkat yang benar-benar kita butuhkan.Atau kita selalu merasa tidak puas dengan keadaan kita. Ketika sudah memiliki gaji dengan jumlah yang sudah mencukupi kebutuhan kita malahan berlebih untuk menabung. Namun, karena rasa tidak puas kita mencari pekerjaan yang menawarkan gaji yang lebih tinggi.Setiap manusia pasti memiliki rasa tidak puas itu, selalu ingin mendapatkan yang lebih. Sehingga rasa tidak puas itu membuat kita tidak dapat bersyukur dengan apa yang kita miliki dan berfokus pada apa yang belum kita miliki.

Di Filipi 4 : 11, paulus mencatat : "Saya mengemukakan ini bukan karena saya berkekurangan, sebab saya sudah belajar merasa puas dengan apa yang ada." (Alkitab Bahasa Indonesia sehari-hari). Paulus sudah dapat mengendalikan dirinya dan merasa puas dengan apa yang dia miliki. Dia sudah belajar mencukupkan diri dengan apa yang dia miliki.

Kita harus belajar untuk mengendalikan diri kita dan mencukupkan dengan apa yang ada. Karena manusia adalah makhluk yang tidak pernah puas sehingga selalu menginginkan lebih dan lebih lagi. Bukan berarti kita tidak boleh menginginkan lebih, namun kalau kita terus membiarkannya maka kita akan dikuasai oleh nafsu kita.Bukankah alkitab pernah berkata kalau kita yang harus mengendalikan nafsu kita, bukan sebaliknya.