tag:blogger.com,1999:blog-63707894009095782842024-03-22T08:36:24.779+07:00Dreams Come TrueLucy_1188http://www.blogger.com/profile/16029411925853657690noreply@blogger.comBlogger116125tag:blogger.com,1999:blog-6370789400909578284.post-90293083718811436112020-10-16T16:29:00.005+07:002021-11-02T19:09:45.224+07:00Piano<p><br></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgp34XoxcGCIb0YlFuGazStMbPrPYZqmmfjX72c42bAj21XweggshgeD49huwvNOpvugagCTIAmRGOs_-MTr70XRR-K0LFS9cp5sfKm1OMM8Jv6blTFWzY-mLahQ-49CGDHrl_v4hQ7xOCf/s510/piano-3196616__340.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="340" data-original-width="510" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgp34XoxcGCIb0YlFuGazStMbPrPYZqmmfjX72c42bAj21XweggshgeD49huwvNOpvugagCTIAmRGOs_-MTr70XRR-K0LFS9cp5sfKm1OMM8Jv6blTFWzY-mLahQ-49CGDHrl_v4hQ7xOCf/s320/piano-3196616__340.jpg" width="320"></a></div><br><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br></div><br>Saya suka sekali mendengarkan musik dan kagum saat melihat orang-orang yang bisa bermain alat musik, khususnya mereka yang bisa bermain piano. Karena saat seseorang bermain piano, mereka harus mensinkronkan antara nada yang dimainkan menggunakan tangan kanan dan kiri sehingga menghasilkan nada yang enak untuk didengar. Oleh karena itu, waktu SMP saya ikut les piano, karena saya ingin bisa bermain alat musik yang satu ini. Namun, karena saya tidak punya piano sendiri pada saat itu, membuat saya kesulitan untuk berlatih. Karena kalau ingin bisa bermain alat musik, tidak cukup berlatih pada saat les saja, melainkan harus berlatih setiap hari. Oleh karena itu kandaslah mimpi saya waktu SMP itu.<p></p><p>Beberapa waktu lalu, tepatnya 9 bulan lalu, saya teringat kembali akan kerinduan saya bisa bermain alat musik. Dan karena pada saat ini saya sudah bekerja, saya bisa membeli alat musik tersebut. Saya berlatih setiap hari dan saya rasa semakin lama ada kemajuan. </p><p>Bagaimana caranya saya belajar musik saat ini? Saya tidak mengikuti les dan hanya belajar melalui video tutorial yang ada di youtube dengan dasar yang saya dapatkan saat les piano dahulu. Mungkin saya tidak akan sehebat orang-orang lain, terutama mengenai teori musik. Namun, saya mensyukuri setiap kemajuan yang saya alami sekalipun kecil..</p><p>Lewat hal ini saya belajar, bahwa terkadang ada mimpi yang kita lupakan, tapi ada kalanya mimpi itu muncul lagi di dalam benak kita menunggu untuk diwujudkan. Namun, bisa diwujudkan atau tidak semua kembali kepada pilihan kita. Pada saat berusaha mewujudkannya juga tidak mudah, ada tantangan yang harus kita hadapi (contohnya dalam hal ini adalah malas berlatih waktu menghadapi nada yang membingungkan atau yang susah), namun pilihannya adalah apa kita akan menyerah atau berusaha lagi. Karena pilihannya ada di tangan kita...</p><p><br></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.blogger.com/video.g?token=AD6v5dzb5gfooSi9yUS4ud5Axketa6xnEUiieVRaRQNEWe106fklhi0NbvGbnhEZWpP9C5F4EdytDyugBQpl0Fc_jQ' class='b-hbp-video b-uploaded' frameborder='0'></iframe></div><p></p><p><br></p>Lucy_1188http://www.blogger.com/profile/16029411925853657690noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6370789400909578284.post-77958780305242181612020-09-06T11:29:00.001+07:002020-09-06T11:29:09.330+07:00I can't live without Him<div>Ga ada seorangpun yang ga pernah punya masalah.</div><div>Ga ada seorangpun yang ga pernah gagal.</div><div>Ga ada seorangpun yang ga pernah kecewa.</div><div>Ga ada seorangpun yang ga pernah buat salah.</div><div>Ga ada seorangpun yang ga pernah sedih.</div><div>(Kalau ada yg ga pernah ngalamin semua yg di atas... Hebat banget)</div><div><br></div><div>Semuanya pasti pernah karena namanya juga manusia.</div><div><br></div><div>Betul ? Betul ? Betul ?</div><div><br></div><div>Saya juga pernah mengalaminya.</div><div><br></div><div>Tapi siapa sih yang mendorong saya untuk tetap bertahan bahkan menang melewati itu semua ?</div><div><br></div><div>Kalau buat saya sih jawabannya adalah Tuhan Yesus.</div><div><br></div><div>Dia yang membuat saya tau bahwa ada masa depan dan harapan saya ga sia-sia.</div><div>Dia yang membuat saya mampu bangkit ketika gagal dan mencoba lagi.</div><div>Dia yang membuat saya mampu untuk memaafkan.</div><div>(Yang kalau saya tulis satu-satu apa yang sudah Dia lakukan dlm hidup saya.. bakal panjang banget)</div><div><br></div><div>Makanya saya ga bisa hidup tanpa Dia dan ga mau hidup tanpa Dia.</div><div><br></div><div>Bagaimana dengan kamu ?</div>Lucy_1188http://www.blogger.com/profile/16029411925853657690noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6370789400909578284.post-11116797554236170142020-09-05T08:28:00.001+07:002020-09-05T08:28:59.071+07:00Love never give up<div>Pernah patah hati ? Pernah ditolak ? </div><div>Kalau uda pernah ngalamin, pasti tau gimana rasanya. Sakit banget. Makanya ada lagu yang entah zaman kapan yang liriknya berbunyi : "daripada sakit hati lebih baik sakit gigi ini" (kalau saya sih ga mau dua-duanya... Yang namanya sakit mah ga ada yang lebih baik)</div><div><br></div><div>Tapi kalau dipikir-pikir ada loh seseorang yang terus kita sakiti tapi ga pernah nyerah buat dapetin perhatian dan hati kita (ini bener2 nyata bukan bohongan)</div><div><br></div><div>Ya, Tuhan Yesus jawabannya.</div><div><br></div><div>Dia bener-bener cinta sama kita semua. Dan Dia buktikan dengan mengorbankan diriNya menggantikan kita di kayu salib. So sweet banget ga sih ? Bahkan hingga hari ini Dia terus berusaha buat dapetin hati kita, sekalipun Dia tau resikonya adalah Dia kembali ditolak dan disakiti. Karena saking cintanya, Dia ga pernah nyerah sama kita.</div><div><br></div><div>*Kalau inget ini bikin hati saya meleleh karena inget ada seseorang yang segitu besar cintanya sama saya* </div>Lucy_1188http://www.blogger.com/profile/16029411925853657690noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6370789400909578284.post-84997383958972801582020-09-04T17:07:00.001+07:002020-09-04T17:07:34.339+07:00Menunggu<div>Dalam banyak hal, saya diijinkan Tuhan untuk menunggu.</div><div><br></div><div>Waktu saya menunggu, kadang muncul pertanyaan, "Kenapa ?". Kadang juga muncul kekhawatiran. Kadang juga muncul pertanyaan, "Apakah benar Tuhan sedang mempersiapkan yang terbaik bagi hidup saya ? Atau jangan-jangan saya doang yang kegeeran."</div><div><br></div><div>Namun, ketika keraguan dan ketakutan itu muncul. Saya kembali ingat akan kasihNya di kalvari. Kalau aja Dia uda kasih diriNya buat saya disana, apalagi sih yang ga akan Dia kasih buat saya. Saya juga ingat akan semua yang sudah Tuhan buat dalam hidup saya. Dimana saya melihat dan merasakan jawaban doa (yang lagi-lagi didapat lewat proses menunggu, tapi waktu akhirnya Tuhan kasih, itu bener-bener yang terbaik, jauh jauh jauh lebih baik dari apa yang saya minta).</div><div><br></div><div>Bisa ga sih waktu itu saya lakukan segala cara untuk mendapatkan apa yang saya mau ? Bisa banget. Tapi kalau waktu itu saya dapetin apa yang saya mau dengan cara saya dan bukan cara Tuhan, dengan waktu saya dan bukan waktu Tuhan, maka saya ga akan terberkati seperti saya hari ini.</div><div><br></div><div>So, lewat itu saya belajar buat sabar menanti waktu Tuhan. (Yang bukan berarti saya diem aja nunggu Tuhan jawab. Tapi saya juga mempersiapkan diri untuk menerima jawaban doa itu)</div><div><br></div><div>Jadi, teman-teman yang lagi nunggu juga kaya saya. Semangat!!! Tetep melekat sama Tuhan dan persiapkan diri kita karena saya yakin Tuhan ga akan kasih kalau kapasitas kita belum ada buat menerimanya. 💪💪💪</div>Lucy_1188http://www.blogger.com/profile/16029411925853657690noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6370789400909578284.post-18992936085806476862020-09-03T17:10:00.001+07:002020-09-03T17:10:34.344+07:00Kita BEDA tapi kita mau JAGA<div>Di dalam sebuah relasi pasti akan mengalami yang namanya beda pendapat, atau mungkin kita ga suka sama sifatnya yang bla bla bla atau ada kejadian yang bikin kita kesel sama dia dan itu terus berulang.</div><div><br></div><div>Wajar ga sih ?</div><div><br></div><div>Menurut saya sih itu hal yang wajar banget. Kenapa ? Karena kita punya cara pikir yang berbeda, punya cara berespon yang berbeda, dibesarkan dengan pola asuh yang berbeda dan punya pengalaman masa lalu yang berbeda juga.</div><div><br></div><div>Tapi sedihnya, hal itu seringkali mengakibatkan relasi yang ada jadi rusak. Kamu jadi menjauh dari dia, kamu ga mau temenan lagi sama dia, bahkan kamu jadi ribut dan musuhan sama dia.</div><div><br></div><div>Salah ga sih klo kamu menjauh dari dia ? Menurut saya sih ngga (karena tentu saja kita ga bisa deket sama semua orang. True ?), tapi jadi salah kalau kamu jadi benci dan musuhan sama dia.</div><div><br></div><div>Okelah kamu ga mau berelasi sama dia, tapi seengganya masalahnya diberesin baik-baik. Kamu kasih tau salahnya dia apa dan dia kasih tau kamu juga salahnya kamu apa. Kenapa harus gitu ? Supaya kalian bisa sama-sama memperbaiki diri dan supaya kamu bisa melanjutkan hidupmu dalam damai begitu juga dengan dia. Percaya deh kalau punya musuh atau kamu benci sama seseorang tuh ga enak banget.</div><div><br></div><div>Tapi kalau kamu rasa relasi ini penting dan berharga buat kamu. Kamu pasti akan berusaha dengan segala cara menjaga relasi itu.</div>Lucy_1188http://www.blogger.com/profile/16029411925853657690noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6370789400909578284.post-37331210680665057072020-09-02T16:36:00.001+07:002020-09-02T16:36:13.227+07:00Bersyukur<div>Bersyukur itu ga terjadi dengan sendirinya, tapi harus dilatih dari hari ke hari. Bersyukur itu sikap hati dan ga dipengaruhi oleh keadaan apapun yang terjadi di dalam hidup kita. Bersyukur itu adalah pilihan!!</div><div><br></div><div>Keadaan kita boleh susah tapi kalau kita punya hati yang bersyukur, pasti kita bisa lihat hal yang bisa disyukuri, sekalipun itu kecil.</div><div><br></div><div>Lain halnya kalau kita ga punya hati yang bersyukur. Sekalipun hidup kita dikelilingi oleh harta, punya tahta dan cinta yang melimpah ruah, kita tetap ga akan bersyukur.</div><div><br></div><div>*Hidup saya ga sempurna. Banyak banget kekurangan. Terkadang apa yang saya mau, ga selalu saya dapatkan. Apa yang saya impikan ga selalu jadi kenyataan. Tapi saya bersyukur karena saya percaya semua yang terjadi di dalam hidup saya ada dalam kendaliNya Tuhan. Dan waktu saya bersyukur, memang benar hal-hal baik terjadi di dalam hidup saya. Hal-hal baik bukan menurut apa yang saya inginkan. Tapi hal-hal baik yang sudah Tuhan sediakan buat saya. Dan hari ini saya bersyukur untuk sesuatu 😉</div>Lucy_1188http://www.blogger.com/profile/16029411925853657690noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6370789400909578284.post-34731123795657412682020-08-17T21:11:00.001+07:002020-08-17T21:11:38.030+07:00Kesempatan dan Pilihan<div>Setiap hari kita dihadapkan dengan kesempatan-kesempatan. Kesempatan itu mengijinkan kepada kita untuk membuat pilihan. Pilihan-pilihan yang mungkin akan membawa perubahan dalam hidup kita.</div><div><br></div><div>Apakah kita akan mengambil kesempatan itu? Apakah kita mau keluar dari zona nyaman kita dan mengambil resiko? Atau kita lebih memilih untuk membiarkan kesempatan itu lewat?</div><div><br></div><div>Mungkin saat kita mengambil kesempatan itu, kita merasa takut dan tidak nyaman. Kita takut, apakah hasilnya akan sesuai dengan yang kita harapkan atau tidak? Mungkin kita takut dan berpikir, bagaimana kalau ternyata hasilnya membuat kita kecewa?</div><div><br></div><div>Namun, saat kita memilih untuk tidak mengambil kesempatan itu, itu juga akan membuat kita berada dalam posisi bertanya-tanya dan mungkin suatu hari nanti kita akan menyesal karena tidak mengambil kesempatan itu.</div><div><br></div><div>Memang tidak semua kesempatan harus kita ambil. Oleh karena itu, kita harus meminta hikmat dari Tuhan, untuk tau mana yang harus kita ambil dan yang tidak.</div><div><br></div><div>Saya bersyukur saya memilih mengambil sebuah kesempatan beberapa bulan yang lalu. Saya keluar dari rasa takut dan zona nyaman saya. Saya berusaha melakukan apa yang saya bisa lakukan dan menyerahkan sisanya kepada Tuhan. Ke depannya kaya gimana, saya masih belum tahu (karena ini adalah sebuah perjalanan), tapi untuk hari ini saya bersyukur sudah mengambil pilihan itu. 😉</div><div><br></div><div>"Taking chances is scary but there is something that should scare you far more than anything: missing out on something truly wonderful because you were scared." </div><div>- Katherine Matheson -</div>Lucy_1188http://www.blogger.com/profile/16029411925853657690noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6370789400909578284.post-86298127281323671192017-12-06T20:30:00.001+07:002017-12-06T20:30:36.434+07:00Choice<p dir="ltr">Di dalam hidup ini kita diperhadapkan pada banyak pilihan. Mulai dari pilihan yang sederhana sampai yang rumit. Mulai dari memilih akan memakai baju apa hari ini, memilih kuliah dan kerja di bidang apa, memilih pasangan hidup bahkan memilih akan menjalani hidup seperti apa.</p>
<p dir="ltr">Kita bisa berkata "Ya" terhadap sesuatu. Namun, kita juga bisa berkata "Tidak". Bahkan di saat kita tidak mau memilih, di saat itu kita sudah memilih.</p>
<p dir="ltr">Terkadang saat menghadapi pilihan-pilihan di dalam hidup ini. Kita bertemu dengan orang-orang yang mencoba merayu kita untuk mengikuti jejaknya. Terkadang kita dikritik karena memilih apa yang mereka rasa aneh.</p>
<p dir="ltr">Namun, yang terutama kita tidak bertanggung jawab kepada orang lain atas pilihan-pilihan kita. Kita bertanggung jawab kepada Tuhan dan diri kita sendiri. Apakah pilihan itu menjadi berkat atau tidak ? Apakah pilihan itu membuat kita jadi pribadi yang lebih baik atau tidak ? Apakah pilihan itu membuat kita bahagia ?</p>
<p dir="ltr">Ga ada yang salah mendengarkan pendapat orang lain dan menjadikannya pertimbangan. Tapi salah besar kalau kita memilih untuk mengikuti apa yang dia katakan tanpa mengenal apa yang kita mau dan yang terbaik buat diri kita.</p>
<p dir="ltr">Karena, bukankah yang akan menjalaninya kita, bukan dia. Gagal atau berhasil itu yang akan kita alami. Senang atau sedih kita yang akan merasakannya.</p>
<p dir="ltr">Kalau kita melakukan apa yang orang lain pilihkan untuk kita. Maka waktu gagal, kita akan menyalahkan orang lain. Waktu berhasil, ya udah senang tapi biasa aja rasanya. Beda kalau kita melakukan apa yang kita pilih sendiri. Sekalipun gagal, kita tau bahwa kita bertanggung jawab atas pilihan kita. Waktu berhasil, senangnya luas biasa.</p>
<p dir="ltr">So, jangan takut untuk membuat pilihan. Mintalah hikmat kepada Tuhan waktu membuat sebuah pilihan. Dengarkan pendapat orang lain dan terima masukan dari mereka. Tapi jangan sampai kita disetir orang lain waktu kita membuat pilihan. Karena bahagia tidaknya dirimu ditentukan oleh kamu sendiri. Cheers 🍷</p>
Lucy_1188http://www.blogger.com/profile/16029411925853657690noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6370789400909578284.post-12915386908739610262017-12-05T18:54:00.001+07:002017-12-05T18:54:29.204+07:00Curcol<p dir="ltr">Beberapa tahun ini saya selalu bertemu dengan orang-orang yang menawarkan bisnis sejenis MLM kepada saya. Mulai dari kosmetik, obat-obatan herbal sampai asuransi. Mereka bilang kalau saya gabung maka saya akan mendapatkan penghasilan sekian rupiah (yang membuat saya terbelalak), punya waktu yang bebas untuk bekerja, dan embel-embel lainnya yang tentu saja menggiurkan.</p>
<p dir="ltr">Saya ga bilang itu bohong. Karena memang ada orang-orang yang berhasil disana. Namun, yang saya sayangkan adalah mereka selalu 'memaksa', seolah-olah kalau saya tidak bergabung dengan bisnis mereka, maka hidup saya tidak akan sejahtera. Mereka memang ga memaksa dengan terang-terangan, tapi mereka 'memaksa' dengan cara yang halus.</p>
<p dir="ltr">Padahal menurut saya, setiap orang pasti punya bidang dan berkatnya masing-masing. Ga semua orang pasti berhasil di bisnis sejenis ini. Karena balik lagi tergantung minat dan talenta orang itu. <br>
Karena ga semua orang bisa dan tertarik jadi marketing sama seperti ga semua orang bisa dan tertarik dengan fisika. Karena tipe orang yang introvert pasti sulit untuk menawarkan suatu produk dibanding dengan mereka yang ekstrovert.</p>
<p dir="ltr">Selain itu ga perlu deh kita jadi merendahkan profesi yang lain (dibilang gaji kecil, kerja sama orang, dll) demi membuat kita tertarik untuk mengikuti usaha mereka. Karena kalau semua orang jadi agen MLM tersebut, maka siapa yang akan jadi polisi, dokter, guru, koki, dll. Karena saya percaya semua profesi ada untuk saling melengkapi profesi yang lainnya. So, please be wise waktu mengajak orang lain.</p>
Lucy_1188http://www.blogger.com/profile/16029411925853657690noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6370789400909578284.post-51402639206366443422017-11-12T20:41:00.000+07:002017-11-12T20:42:05.013+07:00Well done (Moriah Peter)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen="" class="YOUTUBE-iframe-video" data-thumbnail-src="https://i.ytimg.com/vi/n-p8T7InfHw/0.jpg" frameborder="0" height="266" src="https://www.youtube.com/embed/n-p8T7InfHw?feature=player_embedded" width="320"></iframe></div>
<br />
Lagu ini sangat memberkati saya. Saya rindu suatu hari nanti waktu saya 'pulang', Tuhan berkata ini pada saya : Well done, lucy. :)<br />
<br />
Lyric<br />
<div class="_UZe kno-fb-ctx" style="background-color: white; color: #3c4043; font-family: Roboto-Regular, HelveticaNeue, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-top: 4px; max-height: 999999px;">
<div style="line-height: 1.24; margin-bottom: 13px; max-height: 999999px;">
I'm headed down this narrow road<br />
Chosen by the few<br />
And all that I know is<br />
You told me to follow You</div>
<div style="line-height: 1.24; margin-bottom: 13px; max-height: 999999px;">
I'm taking a risk and leaving it all<br />
Not knowing what I'll go through<br />
But I'm not alone<br />
As long as I follow You</div>
<div style="line-height: 1.24; margin-bottom: 13px; max-height: 999999px;">
So when my life's a leap of faith<br />
I can hear You say</div>
<div style="line-height: 1.24; margin-bottom: 13px; max-height: 999999px;">
Well done, well done<br />
I'm gonna chase You, Lord<br />
I'm gonna show the world Your love, woah<br />
I'll run, I'll run<br />
I'm gonna run this race<br />
To hear You say well done</div>
<div style="line-height: 1.24; margin-bottom: 13px; max-height: 999999px;">
If people walk with me, talk with me, looking for truth<br />
They're gonna find out soon<br />
If they're following me then<br />
They're gonna follow You</div>
<div style="line-height: 1.24; margin-bottom: 13px; max-height: 999999px;">
So let my life speak loud and clear<br />
Lord, I wanna hear</div>
<div style="line-height: 1.24; margin-bottom: 13px; max-height: 999999px;">
Well done, well done<br />
I'm gonna chase You, Lord<br />
I'm gonna show the world Your love, woah<br />
I'll run, I'll run<br />
I'm gonna run this race<br />
To hear You say well done</div>
</div>
<div class="_UZe kno-fb-ctx" style="background-color: white; color: #3c4043; font-family: Roboto-Regular, HelveticaNeue, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-top: 4px; max-height: 999999px;">
<div class="_Nvn" data-mh="-1" style="line-height: 1.24; margin-bottom: 13px; max-height: 999999px;">
I'm so glad that I get to serve You, Lord<br />
You're the only One I am living for, woah<br />
I'm gonna run straight into Your open arms<br />
I'm gonna follow You with my all heart, woah, woah</div>
<div class="xpdxpnd" data-mh="-1" style="line-height: 1.24; margin-bottom: 13px; max-height: 999999px;">
Well done, well done<br />
I'm gonna chase You, Lord<br />
I'm gonna show the world Your love, woah<br />
I'll run, I'll run<br />
I'm gonna run this race<br />
To hear You say well done</div>
<div class="xpdxpnd" data-mh="-1" style="line-height: 1.24; margin-bottom: 13px; max-height: 999999px;">
I'm gonna run this race<br />
To hear You say well done<br />
[x2]</div>
<div class="xpdxpnd" data-mh="-1" style="line-height: 1.24; margin-bottom: 0px; max-height: 999999px;">
Well done</div>
</div>
Lucy_1188http://www.blogger.com/profile/16029411925853657690noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6370789400909578284.post-79731431629585821132017-11-12T20:32:00.001+07:002017-11-12T20:32:50.138+07:00You only live once<p dir="ltr">Saya sangat terberkati oleh kata-kata ini :<br>
"You only live once, but if you <u>do</u> it right, once is enough"</p>
<p dir="ltr">Ga bisa dipungkiri hidup kita di dunia ini hanya sementara. Juga ga bisa dipungkiri bahwa hidup kita ini hanya satu kali. Akan ada waktunya kita kembali kepada pencipta kita.</p>
<p dir="ltr">Ketika menghadapi kenyataan ini, saya jadi bertanya-tanya apa yang harus saya lakukan di hidup yang fana dan hanya satu kali ini ? Namun, lewat kata-kata di atas, saya sangat terberkati. Sekalipun hidup hanya satu kali, tapi kalau kita menjalaninya dengan benar, maka semua itu lebih dari cukup.</p>
<p dir="ltr">Lalu bagaimana saya tau hidup saya sudah benar atau belum ? Bagi saya secara pribadi, Firman Tuhan (Alkitab) adalah penuntun saya dalam menjalani hidup ini dengan benar. Bagaimana dengan kamu ?<br><br><br></p>
Lucy_1188http://www.blogger.com/profile/16029411925853657690noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6370789400909578284.post-24654321192908515622017-07-17T08:33:00.001+07:002017-07-17T22:22:25.720+07:00Sesuatu yang berharga<p dir="ltr">Apakah yang berharga di dalam hidupmu ?<br>
Apakah itu uangmu ? Kedudukanmu ? Prestasimu di sekolah ? Kecantikan/ketampananmu ? Ambisimu ? Keluargamu ? Tuhanmu ?</p>
<p dir="ltr">Apapun itu... Ketika kamu menganggap sesuatu berharga, maka kamu akan menghabiskan banyak waktu, pikiran, dan tenaga disana.</p>
<p dir="ltr">Kalau uang adalah yang paling berharga bagimu. Maka kamu akan mati-matian bekerja untuk mendapatkannya. Bahkan mungkin kamu bisa bekerja 24 jam sehari selama 7 hari tanpa berhenti.</p>
<p dir="ltr">Kalau kecantikan adalah yang paling berharga bagimu. Maka kamu ga akan segan-segan untuk menjaganya. Bahkan mungkin menghabiskan uang dalam jumlah yang sangat besar agar kamu tetap cantik.</p>
<p dir="ltr">Kalau prestasi di sekolah adalah yang paling berharga bagimu. Maka kamu akan belajar sedemikian rupa agar kamu tetap berprestasi di sekolah. Bahkan mungkin kamu akan berusaha dengan sekuat tenaga agar selalu menjadi juara pertama di sekolah.</p>
<p dir="ltr">Kalau keluarga adalah yang paling berharga bagimu. Maka kamu akan banyak menghabiskan waktu bersama keluargamu. Keluargamu akan menjadi prioritas yang pertama di dalam hidupmu. </p>
<p dir="ltr">Oleh karena itu berhati-hatilah dalam menentukan apa yang paling berharga bagimu. Perhatikan dan amatilah hidupmu, temukan apa yang paling berharga bagimu. Apakah sesuatu itu memang berharga sehingga layak membuat kamu banyak menghabiskan banyak waktu, pikiran, dan tenaga disana ? Atau sebenarnya ada sesuatu yang lebih berharga dari itu ?</p>
Lucy_1188http://www.blogger.com/profile/16029411925853657690noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6370789400909578284.post-29728308282815155202017-07-12T23:17:00.000+07:002017-07-13T14:00:31.409+07:00Always do the right & good thing<p dir="ltr">Pernah ga sih kamu dalam posisi seperti ini : kamu uda berbuat baik & menolong orang lain, tapi disaat kamu perlu ga ada satupun yang nolongin kamu. (<i>Memang sih saat kita menolong orang lain, kita diajar untuk tidak pamrih dan tidak mengharapkan balasan dari orang lain. Tapi adakalanya kita juga ingin ada yang </i><i><u>men</u></i><i>olong saat kita perlu</i>)</p>
<p dir="ltr">Atau mungkin kamu di dalam posisi ini : kamu sudah berbuat apa yang baik kepada orang lain namun yang kamu dapatkan adalah balasan yang merugikan dirimu.</p>
<p dir="ltr">Kalau mengalami hal di atas, mungkin  akan membuat kamu berpikir seperti ini : Kalau gitu buat apa saya bantu orang lain ? Lebih baik saya kerjakan saja apa yang jadi tanggung jawab saya, ga perlu sibuk bantu urusan orang lain. Toh, urusan sendiri aja uda banyak. <br>
Kalau gitu buat apa saya berbuat yang baik kepada orang lain kalau akibatnya membuat saya jadi menderita.</p>
<p dir="ltr">Apakah pikiran itu wajar ? Menurut saya itu adalah hal yang wajar bagi kita sebagai manusia untuk berpikir dan melakukan hal seperti itu. </p>
<p dir="ltr">Namun, sebagai seorang pengikut Kristus, kita dituntut lebih dari itu. Apa sih maksudnya ? <br>
Saat kita tidak ditolong, apakah itu berarti kita harus berhenti menolong ? Tentu saja tidak.<br>
Saat kita sudah berbuat hal yang baik, namun akibat yang kita dapat adalah hal yang buruk. Apakah kita harus berhenti berbuat baik ? Menurut saya tidak.</p>
<p dir="ltr">Apapun balasan yang kita dapat, kita tetap <b><u>HARUS</u></b> melakukan hal yang benar & baik. Sekalipun dunia memberikan hal-hal yang pahit kepada kita, <u>jangan</u> sampai kita ikutan pahit dan menyalurkan hal-hal pahit itu kepada orang lain.</p>
<p dir="ltr">Kenapa ?</p>
<p dir="ltr">Karena Tuhan Yesus sendiri yang memberikan teladan itu kepada kita. Tuhan Yesus sudah melakukan banyak hal baik, melakukan mukjizat, menyembuhkan orang sakit, dll. Namun, apa yang Dia dapat ? Dia disiksa, dihina, diludahi, dikhianati, bahkan sampai disalibkan. Apakah Dia mundur dan tidak melakukan hal yang baik dan benar saat hal yang buruk itu menimpanya ? Tidak, Dia tetap melakukan hal yang benar & baik sampai akhir hidupNya.</p>
<p dir="ltr">Mudah ? Tentu saja tidak karena kita terus berjuang melawan ego yang ada di dalam diri kita.</p>
<p dir="ltr">Namun saya percaya, dengan pertolongan Tuhan, kita mampu melakukannya. Semangat!!! </p>
Lucy_1188http://www.blogger.com/profile/16029411925853657690noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6370789400909578284.post-72550429595990817402017-05-24T22:12:00.000+07:002017-07-09T06:40:20.199+07:00Blessed to blessing<span style="font-family: inherit;">Sudah sejak lama saya ingin melakukan pelayanan bagi anak-anak kurang mampu atau anak-anak yang ada di panti asuhan di lingkungan sekitar saya. Namun, keinginan itu terhalangi dengan ketakutan-ketakutan yang muncul di pikiran saya.</span><br>
<span style="font-family: inherit;"><br></span>
<span style="font-family: inherit;">Akhirnya, Tuhan membuka jalan bagi kerinduan saya ini...</span><br>
<span style="font-family: inherit;">Suatu hari saat sedang berkumpul dengan teman-teman, kami berbicara mengenai persahabatan kami. Dimana kegiatan yang kami lakukan saat bertemu hanya untuk sekedar jalan-jalan, ngobrol, puter-puter mall dan kami merasa apa yang kami lakukan ga ada maknanya.</span><br>
<span style="font-family: inherit;"><br></span>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVJT9SZKC1AS2Cr38LvH1_NFg4Qe_kjO_L9IjNgbabIRrv7tLQBIU_TO4RAeIl1ANYvWSVjrZGd1T5yrpNVRyUp93l46MbhAPtNdWLWElSKo_zt_lCbkDpqxtF1SwkyTeILkahfbHn3h-8/s1600/2015-09-24-22-22-10_deco.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1280" data-original-width="960" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVJT9SZKC1AS2Cr38LvH1_NFg4Qe_kjO_L9IjNgbabIRrv7tLQBIU_TO4RAeIl1ANYvWSVjrZGd1T5yrpNVRyUp93l46MbhAPtNdWLWElSKo_zt_lCbkDpqxtF1SwkyTeILkahfbHn3h-8/s320/2015-09-24-22-22-10_deco.jpg" width="240"></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: inherit; font-size: x-small;"><i>*saya dan teman-teman*</i></span></div>
<span style="font-family: inherit;"><br></span>
<span style="font-family: inherit;">Kami mulai berpikir apa yang dapat kami lakukan dan saya teringat akan salah satu mimpi saya. Lalu saya mengusulkan untuk melakukan pelayanan di sebuah rumah singgah di daerah cimahi (<span style="font-size: x-small;">yang saya tau dari tempat saya bekerja karena kami akan melakukan kegiatan charity ke sana</span>) dan teman-teman saya setuju melakukan survei ke tempat itu. Rumah singgah ini seperti sebuah tempat les dimana anak-anak kurang mampu diajar pelajaran yang tidak mereka mengerti. Tempat ini didirikan oleh Bang Yos (begitu kami memanggil beliau). Anak-anak yang datang kesana berasal dari keluarga yang tidak mampu. Ada yang orang tuanya bekerja sebagai pemulung, tukang bakso, tukang gorengan, dll. Akhirnya setelah survei, kami sepakat untuk memulai pelayanan kami disana.</span><br>
<span style="font-family: inherit;"><br></span>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiikRGP07bBraPHkaRMFb5uKuF42-SRWW_3wzshVNPkheFXzu_vgjzfgkEBeTs5dmLAEF68d62gdE_ussjhyLonYzmKkRSOVS6ReWPdfTfDn9ME1w1Q0X3eTbawTJkelPqqY6s1uhRy23C8/s1600/IMG-20170218-WA0053.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiikRGP07bBraPHkaRMFb5uKuF42-SRWW_3wzshVNPkheFXzu_vgjzfgkEBeTs5dmLAEF68d62gdE_ussjhyLonYzmKkRSOVS6ReWPdfTfDn9ME1w1Q0X3eTbawTJkelPqqY6s1uhRy23C8/s320/IMG-20170218-WA0053.jpg" width="320"></a></div>
<div style="text-align: center;">
<i style="font-size: small;">*anak-anak yang kami layani*</i></div>
<span style="font-family: inherit;"><br></span>
12 September 2015 adalah hari pertama kami bertemu dengan mereka. Kami mengajar mereka di hari sabtu 1 bulan 1 kali. Setiap bulannya kami bercerita, mengajar mereka membuat kreativitas, mengajak mereka bermain, mengajak mereka bernyanyi, mengajar pengetahuan, dll.<br>
<br>
Di tahun pertama, kami kebingungan apa yang harus kami ajarkan. Namun, di dalam perjalanan itu kami melihat tangan Tuhan membantu kami setiap bulannya. Di akhir tahun pertama, di saat kami mulai lelah & kehilangan semangat, Tuhan mengirimkan 2 orang rekan untuk berbagian bersama kami melayani anak-anak ini. Kemudian beberapa bulan berikutnya, Tuhan mengirimkan kembali 2 orang teman untuk bersama-sama melayani mereka. Sehingga saat ini kami bisa datang kesana bergantian 2 minggu sekali.<br>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgp0Q2P3nCAIeq6KvelSf2yB5HBYsb9lroUg3UkuSWp3xtNwVSuq3c5exUDBGWEJFbOOwzXL3098J9USnETdKzDg0JTdHSXt2ozmQttDrPzE5oc49ALzTa49zP6uS7WLzh9L8hxavcEZFQ0/s1600/IMG-20170521-WA0077.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" data-original-height="607" data-original-width="1080" height="177" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgp0Q2P3nCAIeq6KvelSf2yB5HBYsb9lroUg3UkuSWp3xtNwVSuq3c5exUDBGWEJFbOOwzXL3098J9USnETdKzDg0JTdHSXt2ozmQttDrPzE5oc49ALzTa49zP6uS7WLzh9L8hxavcEZFQ0/s320/IMG-20170521-WA0077.jpg" width="320"></a></div>
<div style="text-align: center;">
<i style="font-size: small;">*Tim kami saat ini*</i></div>
<div style="text-align: center;">
<br></div>
Dan tidak terasa sudah hampir 2 tahun kami melayani disana. Kami bersukacita dapat melayani anak-anak ini. Tadinya kami ingin memberkati mereka melalui apa yang kami lakukan dan apa yang kami punya, namun ternyata justru kami yang banyak diberkati dan belajar dari mereka.<br>
<br>
Secara pribadi, saya belajar bahwa ketika kita memberkati orang lain, justru saat itu kita juga diberkati. Dan benar kalau Tuhan tidak pernah berhutang. Saya ga tau Tuhan akan membawa kami kemana melalui pelayanan ini. Tapi di dalam ketidaktahuan kami, kami mau mengerjakan bagian kami ini dengan setia.Lucy_1188http://www.blogger.com/profile/16029411925853657690noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-6370789400909578284.post-66820064184543586052017-04-17T14:26:00.001+07:002017-04-17T14:26:32.770+07:00Reflection<p dir="ltr">Ketika aku belum melihat apa-apa hari ini, aku mau belajar percaya kepadaNya.<br>
Ketika jalan di depan gelap & aku tak melihat apa-apa, aku tau aku tak berjalan sendirian.<br>
Ketika aku disuruhNya menunggu tanpa aku melihat kepastian di depan, aku percaya ada harapan.<br>
Aku percaya ketika akhirnya nanti aku berbalik menatap masa lalu, aku akan melihat bahwa apa yang aku alami hari ini ada dalam rencanaNya dan Ia membuat rencanaNya terjadi di dalam hidupku.</p>
Lucy_1188http://www.blogger.com/profile/16029411925853657690noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6370789400909578284.post-82516280340550752662017-03-28T18:49:00.001+07:002017-03-28T18:50:36.448+07:00New Update !!Sudah lama banget saya ga posting di blog. Waktu awal tahun saya punya resolusi kalau tahun ini saya ingin posting minimal 1 post dalam 1 bulan... Tapi ternyata... gagal...<br />
<br />
Penyebabnya adalah...<br />
<br />
Karena saya ga ada waktu & masih kesulitan mengatur waktu, pikiran dan tenaga saya...<br />
<br />
Jadi tahun ini saya kuliah lagi di sebuah universitas di Indonesia ini. Hal ini ada kaitannya dengan pekerjaan yang saya lakukan saat ini. Saat ini saya bekerja di sebuah sekolah sebagai staf perpustakaan. Waktu bekerja di perpustakaan, karena <i>background</i> saya bukan dari Jurusan Ilmu Perpustakaan, membuat saya bingung aturan-aturan apa saja yang ada di perpustakaan, bagaimana cara mengklasifikasi dan mengkatalogisasi sebuah buku, dan banyak hal lainnya lagi yang membuat saya bingung. Selain itu setelah saya renungkan dan amati hidup saya sampai hari ini saya menyadari kalau saya suka banget sama yang namanya perpustakaan & buku. Kesukaan itu bukan muncul pada saat saya bekerja di tempat ini, tapi sudah sejak dahulu kala, sejak saya mengenal kalau membaca itu mengasyikkan. Hehehe...<br />
<br />
Saya berpikir rasanya sayang banget kalau masih ada kesempatan belajar tapi ga dipergunakan.<br />
Maka disinilah saya...<br />
Menjadi seorang mahasiswa kembali...<br />
Nah, hal ini membuat waktu & konsentrasi saya tersita yang berefek pada sisi-sisi kehidupan saya yang lain.<br />
<br />
Tapi saya bersyukur kalau saya bisa kuliah lagi. Ini sebuah pengalaman baru bagi saya dan sampai saat ini saya masih menikmatinya (ya iyalah secara masih semester 1) dan semoga masih menikmatinya sampai lulus. ;)<br />
<br />
Teman-teman, di <i>update-</i>an yang singkat ini saya ingin mengajak kita semua semangat menghadapi apapun yang sedang kita jalani saat ini. Kalau kalian sedang sekolah/kuliah, lakukan itu dengan semangat. kalau kalian sedang bekerja atau bekerja sambil kuliah seperti saya, lakukan itu juga dengan semangat... Jangan sia-siakan setiap berkat & kesempatan yang Tuhan beri pada kita.<br />
<br />
Semangat!!!Lucy_1188http://www.blogger.com/profile/16029411925853657690noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6370789400909578284.post-77920234630270297742017-01-06T20:54:00.000+07:002017-01-06T20:55:39.269+07:00Doa yang membuat perubahan (Sariwati Goenawan)<div dir="ltr">
<div style="text-align: center;">
<i>Pada awalnya saya pikir membaca buku ini akan sangat membutuhkan perjuangan yang berat, apalagi dengan tema tentang </i><b><i>doa</i></b><i> yang diusung oleh penulis. Namun, ternyata bahasa yang digunakan oleh penulis ringan dan sangat relevan dengan kehidupan sehari-hari sehingga membuat saya penasaran apa yang akan ditulis oleh penulis di halaman selanjutnya. Terlebih lagi menginspirasi saya.</i></div>
</div>
<div dir="ltr">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhluEk1IYJAE6jE7YOg59lRFUpMbR4EqAUYFQkbLud8AnC_xjWGMwgGaoOr84CYneWMk8bDYB2m3TmJJF3fNCLWWBdBiW0a9u22lWgIofzrWuCtTTmgChHclEk0gAMoMGluhOtwhw3ODraV/s1600/17-03-08-This_Is_Harvest_Moment.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em; text-align: center;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhluEk1IYJAE6jE7YOg59lRFUpMbR4EqAUYFQkbLud8AnC_xjWGMwgGaoOr84CYneWMk8bDYB2m3TmJJF3fNCLWWBdBiW0a9u22lWgIofzrWuCtTTmgChHclEk0gAMoMGluhOtwhw3ODraV/s640/17-03-08-This_Is_Harvest_Moment.jpg" width="218" /></a><i><br /></i></div>
<div dir="ltr">
Judul : Doa yang membuat perubahan<br />
Penulis : Sariwati Goenawan<br />
Penerbit : Visi Press<br />
Jumlah halaman : 144 hlm</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
<div style="text-align: justify;">
Apakah doa itu ? Doa adalah sarana yang Tuhan berikan kepada kita untuk berbicara kepadaNya. Doa diibaratkan seperti kita sedang ngobrol dengan seseorang. Kalau kita sedang ngobrol dengan seseorang, pasti akan ada timbal balik. Ketika kita berbicara, dia akan merespon, demikian pula sebaliknya. Begitu juga percakapan kita dengan Tuhan. Jangan jadikan doa sebuah monolog, namun jadikanlah doa sebagai sebuah percakapan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Namun, bukankah ketika kita ngobrol dengan seseorang, kita melihat langsung orang tersebut dan kita mendapat respon langsung dari orang tersebut. Lalu bagaimana dengan doa ? Kita tidak dapat melihat Allah dan kita tidak mendapat respon langsung dari Allah. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah itu berarti doa kita didengar oleh Tuhan ? Lalu bagaimana kita bisa tahu bahwa kita sedang bercakap-cakap denganNya ?</div>
</div>
<div dir="ltr">
<div style="text-align: justify;">
Siapa diantara kita yang dapat melihat angin ? Saya yakin tidak ada seorangpun yang bisa melihatnya. Namun, kita dapat mengatakan dengan pasti bahwa angin itu ada bukan ? Begitu juga dengan Tuhan, sekalipun kita tidak dapat melihatnya, kita dapat merasakanNya. Oleh karena itu diperlukan iman ketika kita berdoa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div dir="ltr">
<div style="text-align: center;">
Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat (Ibrani 11:1)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div dir="ltr">
<div style="text-align: center;">
<i>Faith is trusting Him without questioning about the result, how and when -Sariwati Goenawan-</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
</div>
<div dir="ltr">
<div style="text-align: justify;">
Mungkin kita tidak melihatNya ketika berdoa, namun dengan iman kita dapat merasakah hadiratNya. Dengan iman kita percaya Dia ada, dengan iman kita percaya Dia mendengar dan menjawab doa kita.</div>
</div>
<div dir="ltr">
<div style="text-align: justify;">
Tuhan adalah Allah yang hidup. Sama seperti Dia dapat menjawab doa setiap tokoh-tokoh dalam Alkitab, Dia juga dapat menjawab doa setiap kita. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tuhan bisa saja memberikan semua yang kita mau, ya karena Dia adalah Allah. Namun lagi-lagi mengapa dibiarkannya kita menunggu atau bahkan kita tidak mendapat apa yang kita inginkan ? Bukan karena Dia ga sayang sama kita melainkan karena Allah lebih tahu apa yang terbaik bagi kita. Mungkin saja apa yang kita minta itu justru akan membahayakan kita. Atau mungkin saja doa kita itu tidak sesuai dengan kehendak Tuhan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div dir="ltr">
<div style="text-align: justify;">
Lalu bagaimana caranya kita tahu apakah permintaan kita sesuai kehendak Tuhan atau tidak ? Ibu Sariwati mengatakan di dalam penantian akan sebuah jawaban doa, di situ terletak proses pengujian itu. Kalau memang doa kita sesuai dengan kehendak Tuhan, maka dalam waktu penantian itu 'beban' itu akan semakin terasa dan membuat kita ingin terus mendoakannya sekalipun hal itu kelihatan mustahil. Tapi sebaliknya, jika apa yang kita doakan pada hari ini seperti 'beban' yang menekan berat, namun seiring waktu sepertinya menguap begitu saja. Maka bisa jadi itu hanya keinginan kita saja bukan benar-benar apa yang kita butuhkan. Namun, jika 'beban' itu semakin terasa dan kita terus mendoakannya namun jawaban dari Tuhan tak kunjung datang, sehingga membuat kita berpikir bahwa Tuhan tidak adil dan membuat kita marah bahkan sampai berpikir bahwa Tuhan tidak ada, jangan-jangan itu bukan sesuatu yang baik dan sesuai dengan kehendak Tuhan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div dir="ltr">
<div style="text-align: justify;">
Hal menarik yang saya dapatkan adalah ketika penulis menulis tentang doa Yabes (I Taw 4:9-10). Arti nama Yabes adalah <i>pain</i>, karena ibunya melahirkan dengan penuh kesakitan. Mungkin karena kesakitan yang diderita ibunya akibat melahirkan Yabes, membuat ia mendapat perlakuan yang berbeda dibanding saudara-saudaranya. Mungkin ia juga dihina, diejek bahkan dicemooh oleh orang-orang di sekitarnya. Namun, mengapa alkitab berkata bahwa ia lebih dimuliakan dari saudara-saudaranya ? Karena, sekalipun ia memiliki arti nama yang buruk, perlakuan yang buruk dari ibu bahkan orang-orang yang di sekitarnya. Itu tidak membuat dia putus asa, karena dia dengar TuhanNya (Tuhan orang Israel) adalah Allah yang hebat, sudah melakukan banyak keajaiban bagi bangsanya dan itu yang membuat ia berani berdoa kepada Tuhan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div dir="ltr">
<div style="text-align: justify;">
Di akhir buku ini penulis mengajarkan bagaimana cara berdoa berdasarkan apa yang Tuhan Yesus ajarkan :</div>
</div>
<div dir="ltr">
<div style="text-align: justify;">
1. Dahulukan yang utama</div>
</div>
<div dir="ltr">
<div style="text-align: justify;">
Pelayanan Tuhan Yesus sangat banyak, namun Ia selalu mendahulukan hubunganNya dengan BapaNya (Markus 1:35). KesibukanNya tidak menjadi alasan bagi Dia untuk tidak berkomunikasi dengan BapaNya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div dir="ltr">
<div style="text-align: justify;">
2. Privasi (Matius 6:6)</div>
</div>
<div dir="ltr">
<div style="text-align: justify;">
Di dalan kesendirian itu, disaat hanya ada aku dan Tuhan, disitu kita bisa mengungkapkan semua yang ada di hati kita tanpa takut dikritik atau dihina orang lain. Tuhan tidak akab menghina atau merendahkan kita ketika kita datang kepadaNya dengan hati yang hancur melainkan Ia akan memeluk kita dengan kasihNya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div dir="ltr">
<div style="text-align: justify;">
3. Mengucap syukur (Matius 15:36)</div>
</div>
<div dir="ltr">
<div style="text-align: justify;">
Di dalam setiap pelayananNya, Tuhan Yesus tidak pernah lupa mengucap syukur kepada Bapa. Ia sangat menghargai BapaNya dan Ia mau kita mengikuti teladanNya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div dir="ltr">
<div style="text-align: justify;">
4. Berdoa di dalam namaNya (Yohanes 16:24)</div>
</div>
<div dir="ltr">
<div style="text-align: justify;">
Nama Yesus adalah segalanya. Nama Yesus adalah nama yang berkuasa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div dir="ltr">
<div style="text-align: justify;">
5. Pengampunan (Markus 11:25)</div>
</div>
<div dir="ltr">
<div style="text-align: justify;">
Pengampunan adalah hal yang mutlak harus kita lakukan apabila kita ingin mendapat jawaban doa. Pengampunan berkorelasi dengan pertobatan kita.</div>
</div>
<div dir="ltr">
<div style="text-align: justify;">
Bukankah Alkitab berkata :</div>
</div>
<div dir="ltr">
<div style="text-align: center;">
<i>Tetapi jika kamu tidak mengampuni, maka bapaMu yang di sorga juga tidak akan mengampuni kesalahan-kesalahanmu.</i></div>
</div>
<div dir="ltr">
<div style="text-align: justify;">
Apakah artinya ? Kalau kita tidak mau mengampuni makan Tuhan juga tidak akan mengampuni kita. Dan itu artinya kesalahan atau dosa kita belum diampuni. Dan bukankah dosa yang membuat hubungan kita dengan Tuhan terhalang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div dir="ltr">
<div style="text-align: justify;">
6. Menantikan musim tuaian (Markus 4:26-29)</div>
</div>
<div dir="ltr">
<div style="text-align: justify;">
Sama seperti seorang petani yang menanam benih haeus menunggu sampai benih itu tumbuh dan siap untuk dipanen. Begitu juga dengan setiap kita. Kita juga harus menunggu sabar menantikan jawaban doa.</div>
</div>
<div dir="ltr">
</div>
Lucy_1188http://www.blogger.com/profile/16029411925853657690noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6370789400909578284.post-7420062481155120232017-01-06T20:53:00.000+07:002017-01-06T20:55:39.265+07:00You are my sunshine (Clara Canceriana)<div dir="ltr">
Judul : You are my sunshine<br />
Penulis : Clara canceriana<br />
Penerbit : Gagas media<br />
Jumlah Halaman : 382 hlm</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTThDTN7t6VThqJrz25_zbT9hSfE7XXvFfWz6cw8LzL1S-1yeAX0qQkqNPh5ehCmr2CRCzy0t-RLsoGLfLmjK1k8dhzEpgw8HvEC2XNa11YPqBIU5BxI_H7u-flMYyjR9d2MA27oo_YPWe/s1600/2015-06-09-23-26-43_deco.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTThDTN7t6VThqJrz25_zbT9hSfE7XXvFfWz6cw8LzL1S-1yeAX0qQkqNPh5ehCmr2CRCzy0t-RLsoGLfLmjK1k8dhzEpgw8HvEC2XNa11YPqBIU5BxI_H7u-flMYyjR9d2MA27oo_YPWe/s200/2015-06-09-23-26-43_deco.jpg" width="148" /></a></div>
<div dir="ltr">
Memang yang namanya perasaan tidak bisa dibohongi. Entah mengapa aku lebih memilih dia yang bukan siapa-siapa dibandingkan dengan pria lain yang jauh lebih segalanya dari dia.</div>
<div dir="ltr">
Aku bernama Kristal. Saat ini aku bekerja di sebuah universitas menjadi dosen Bahasa Jepang. Awalnya aku tidak sengaja bertemu dengan Ryouta yang baru kecopetan di sebuah mall. Dia bari datang dari Jepang untuk memghadiri pernikahan sahabat sma-nya dulu yang ternyata adalah sahabatku sekarang. Dan selain itu, ternyata Kinan (sahabatku) berniat menjodohkan kami.</div>
<div dir="ltr">
Pada mulanya aku sangat sebal dengan pria ini. Pria yang tidak punya mimpi dan rasanya tidak punya masa depan. Hmm.. malahan aku tertarik dengan Bruno, pria kaya dan tampan yang sesuai dengan tipeku.</div>
<div dir="ltr">
Namun, entah kapan mulainya rasa ini muncul. Aku mulai memperhatikan dia. Aku mulai peduli kepadanya. Namun, ketika akhirnya aku menyadari perasaanku, dia kembali ke negerinya.</div>
<div dir="ltr">
Akankah aku bertemu lagi dengannya ? Dan apakah dia juga memiliki perasaan yang sama dengan apa yang aku rasakan ini ?</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: center;">
***</div>
<div dir="ltr" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Secara keseluruhan ceritanya oke. Bahasa yang dipakai oleh penulis juga baik. Ceritanya masuk akal, namun mudah sekali ditebak alur ceritanya.</div>
Lucy_1188http://www.blogger.com/profile/16029411925853657690noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6370789400909578284.post-74291439809996864102017-01-06T20:49:00.002+07:002017-01-16T08:13:12.345+07:00Boy meets girl (Joshua Harris)<div dir="ltr">
Buku ini mengawali reading list saya di tahun 2017 ini. Bukan karena uda punya pacar sehingga harus baca buku ini. Bukan juga karena kebelet pengen punya pacar. Tapi kan ga ada salahnya mumpung masih <i>single, </i>saya<i> </i>memperlengkapi diri. ;)</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Menurut saya buku ini sangat bagus. Nilai-nilai dunia saat ini yang mengajarkan bahwa perempuan harus aktif mengejar pria tidak saya dapatkan di dalam buku ini. Buku ini mengajarkan agar kita belajar untuk mempercayai Tuhan dalam masa penantian. Ternyata buku ini tidak hanya cocok untuk pasangan yang sedang menjalin hubungan, namun juga cocok buat kita-kita yang masih single.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQVBXMCRlz3PXm5kzUl5wKL4oWwBTPQYKL7WKd3C9hIJ_Yqc4nPel0ddK2KgFDcwJWs0dZuiPIv_Qfd-rhdn8GMnrbscj5dHU3PVIatCJrAB_oe_TkYlyAg7Uz3v47WtjQ35Dbsep7rcFD/s1600/1483630896295.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQVBXMCRlz3PXm5kzUl5wKL4oWwBTPQYKL7WKd3C9hIJ_Yqc4nPel0ddK2KgFDcwJWs0dZuiPIv_Qfd-rhdn8GMnrbscj5dHU3PVIatCJrAB_oe_TkYlyAg7Uz3v47WtjQ35Dbsep7rcFD/s320/1483630896295.jpg" width="237" /></a>Beberapa hal yang saya pelajari lewat buku ini : <br />
1. Seringkali untuk kita yang masih single bertanya-tanya kapan waktuNya dan siapa orang yang tepat itu. Kita tidak tau, tapi Tuhan tau. Pertanyaannya adalah apa kita mau mempercayai Dia. Ada satu kalimat dari Joshua Harris yang membuat saya berpikir dan hati saya menjadi tenang.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
<i>Rupanya... Rupanya... Kita perlu mempercayakan pertanyaan, "Bagaimana ?" dan "Siapa ?" dan "Kapan ?" di tanganNya yang mahapeduli</i>.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Hal ini membuat saya diingatkan kembali, kalau DiriNya aja uda Dia kasih buat saya, apalagi sih yang ga akan Dia kasih. Karena Dia peduli dan sayang banget sama saya (dan kamu), Dia mau mati di atas Kayu salib buat kita. Kalau itu aja uda Dia kasih, apalagi yang ga akan Dia kasih ? Toh, buat Dia, mempertemukan kita dengan pasangan kita adalah hal kecil. Dia bisa aja mempertemukan kamu dengan pasanganmu saat ini juga, namun kalau Dia belum mempertemukan, itu berarti Dia punya rencana yang jauh lebih indah dari yang dapat kita pikirkan.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
2. Seringkali sebagai perempuan, tingkat geer kita tuh tinggi banget. Waktu ada yang deketin terus bersikap baik dan <i>sweet </i>sama kita, kita langsung mikir "Wah, dia lagi pedekate nih sama saya." Padahal apakah selalu seperti ini ? Belum tentu lho.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Ada seorang teman di gereja saya merasa kecewa kepada seorang teman laki-lakinya karena dia menyangka pria ini menyukai dirinya. Kenapa dia bisa mengambil kesimpulan seperti itu ? Karena pria ini bersikap sangat baik kepada teman saya ini. Dia jatuh dari motor dan minta si pria ini untuk menolongnya, Pria ini langsung datang di tengah kesibukannya. Dia ajak pria ini ke undangan, pria ini setuju dan menemani teman saya ke undangan. Namun, ternyata pria ini tidak memiliki perasaan apa-apa dan ini membuat teman saya kecewa.<br />
<br />
Saya tidak menyalahkan teman saya sepenuhnya, karena pria ini juga seharusnya tidak menunjukkan dia begitu perhatian yang berlebihan kepada teman saya kalau dia tidak tertarik lebih (emang sih susah yah punya pertemanan yang murni antara laki-laki dan perempuan).<br />
<br />
Namun, yang ingin saya tekankan disini (untuk setiap perempuan) adalah jangan berasumsi macam-macam dan jangan geer berlebihan sebelum si pria menyatakan ketertarikan kepada kita.<br />
Seperti kata Joshua Harris : Oleh karena itu, <i>"Kalau kamu hanya berteman biasa dengan seorang pria dan ia memperlakukan kamu dengan sangat baik, jangan langsung menganggap ia mempunyai maksud kepadamu. Sebelum seorang pria menyatakan ketertarikannya, hendaknya si cewek memandang dia hanya sebagai teman biasa saja." ~JH~</i></div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
3. Waktu kita menjalin pertemanan khusus dengan seseorang, kita harus memiliki komunitas orang percaya yang menjaga dan mendampingi kita.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Apakah mungkin untuk tetap memiliki hubungan yang kudus saat kita berpacaran ? Mungkin waktu kita belum punya pacar, kita berkata itu adalah hal yang mudah. Namun, ketika sudah memiliki pasangan, mungkin saja pergumulan itu muncul (tidak semua orang diuji dan memiliki godaan itu, tiap orang berbeda). Itulah gunanya komunitas, untuk menjaga dan mengingatkan kita.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Selain itu, ketika jatuh cinta, mata kita menjadi buta dan telinga kita menjadi tuli. Dengan kita memiliki komunitas, Komunitas dapat membuat kita tetap melihat realita, Apakah hubungan yang sedang kita bangun itu dapat dilanjutkan atau tidak.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Mungkin apa yang saya pelajari akan berbeda dengan yang orang lain pelajari. Oleh karena itu saya <i>encourage </i>teman-teman untuk membaca buku ini sekalipun mungkin saat ini kalian belum memiliki pasangan 😁</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
Lucy_1188http://www.blogger.com/profile/16029411925853657690noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-6370789400909578284.post-43988312782605792852016-12-31T23:26:00.001+07:002017-01-06T20:57:33.300+07:00Goodbye 2016. Welcome 2017<p dir="ltr">2016...<br>
Tahun ini adalah tahun yang menyedihkan untuk saya dan keluarga. Desember tahun lalu, tepatnya tanggal 28, Popoh jatuh sakit dan sejak hari itu kondisi Popoh semakin menurun dan pada tanggal 29 Mei, beliau kembali ke pangkuanNya. Hingga hari ini duka itu masih terasa. Perpisahan dengan orang yang disayang, seseorang yang begitu mempengaruhi hidup saya hingga hari ini. Tapi saya bersyukur, tidak ada rasa penyesalan dalam hati saya. Karena saya sudah melakukan yang terbaik yang saya bisa untuk Popoh. Hanya terkadang rasa rindu ini yang selalu membuat saya ingin menangis ketika mengingat beliau. Tapi saya tau, itu yang terbaik dari Tuhan buat beliau.</p>
<p dir="ltr">2016...<br>
Tahun ini saya merasakan penyertaan Tuhan di dalam hidup saya. Dia tidak pernah meninggalkan saya sendiri. Dia memberikan kepada saya sesuatu yang lebih baik dari yang saya minta. Dia bawa saya bisa ke Singapore dan disana saya melihat ada Tangan Tuhan yang membimbing saya selama disana.</p>
<p dir="ltr">2016...<br>
Tahun ini saya melihat ada banyak orang yang mengasihi saya. Keluarga, teman, rekan kerja dan orang-orang yang tidak begitu dekat namun mereka peduli kepada saya. Saya bersyukur untuk mereka satu-persatu. Thanks God.</p>
<p dir="ltr">Selamat tinggal 2016.<br>
Selamat datang 2017.</p>
Lucy_1188http://www.blogger.com/profile/16029411925853657690noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6370789400909578284.post-39400133514152704822016-12-27T10:11:00.000+07:002016-12-27T10:11:02.180+07:00My 4th Knitting<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgod_Yy18am29rItk7ltvVSqEUYso9nIksB5b1yoDxKoGQKc_YQ6hNfvR-kUruU3FcCosX1UUhodhBcUXduHCgYbBcRcvcqJ2oPErrHdr90qoPJC_6SpJYS8ltCo-XgpccXQtONnfdztON7/s1600/1482714786838.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgod_Yy18am29rItk7ltvVSqEUYso9nIksB5b1yoDxKoGQKc_YQ6hNfvR-kUruU3FcCosX1UUhodhBcUXduHCgYbBcRcvcqJ2oPErrHdr90qoPJC_6SpJYS8ltCo-XgpccXQtONnfdztON7/s320/1482714786838.jpg" width="288" /></span></a></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Buat saya menyelesaikan syal ini merupakan sebuah perjalanan yang panjang. Saya mulai mengerjakan syal ini di bulan Juni 2014 dan baru selesai di tahun ini. Saya menggunakan benang wol berwarna campuran putih dan pink. Menggunakan teknik cable yang baru saya pelajari. hohoho...</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Waktu mengerjakan syal ini, lebih dari 1 kali syal ini dibongkar ulang karena ada salah pola. Tapi akhirnya saya berhasil menyelesaikannya. :)</span>Lucy_1188http://www.blogger.com/profile/16029411925853657690noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6370789400909578284.post-70538822402076568522016-08-04T20:28:00.001+07:002016-08-04T20:30:56.948+07:00I Love You, Child<div dir="ltr">
“Cel, kamu beli baju lagi ?” Tanya Seline<br />
“Iya, ma.” <br />
“Bukannya baru 2 minggu yang lalu kamu beli baju. Buat apa beli lagi. Yang kemarin dibeli juga kan belum dipake.”<br />
“Ya, ga apa-apa dong ma. Kan buat cadangan.”<br />
“Ma, beliin aku BB.” Ucap Celia<br />
“Buat apa BB ? Kamu kan uda punya handphone yang dikasih sama Tante Dian waktu kamu ulang tahun kemaren ?” <br />
“Tapi aku mau BB ma. Temen-temen aku pada beli BB. Jadinya kan mereka bisa ngobrol terus dan banyak fasilitas lainnya yang ga ada di handphoneku ini.”<br />
“Tapi kamu tau kan mama ga punya uang untuk beli BB. Sejak papa kamu meninggal, untuk sekolah dan makan kita sehari-hari saja mama harus kerja banting tulang. Tolong dong ngertiin keadaan keluarga kita.” Ucap Seline dengan memohon<br />
“Tapi ma, aku pengen beli BB.” Ucap Celia dengan setengah memaksa<br />
“Mama ga bisa beliin kamu BB. Kamu ngerti ga sih mama omongin sekali. Udah pake dulu handphone yang ada. Kamu tuh hidup foya-foya aja. Inget Cel, mama kamu tuh bukan orang kaya. Kamu tuh harus hidup hemat.” <br />
“Ya, ceramah lagi deh. Mama ga mau beliin aku BB, ya uda ga apa-apa.” Ucap Celia<br />
“Kamu tuh ya kalau dibilangin malah ngelawan.” Lanjut Seline, “Mama sedih punya anak yang suka ngelawan. Kapan sih Cel kamu bisa nurut sama mama.”<br />
“Aku juga sedih kenapa papa meninggal. Kenapa aku harus dilahirin di keluarga miskin seperti ini.” Ucap Celia sambil meninggalkan ibunya yang mengurut-urut dada melihat kelakuan anak semata wayangnya ini.<br />
***</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Seline terdiam menatap kepergian anak semata wayangnya dengan sedih. Dia merasa tidak berdaya dan tidak tau apa yang harus dilakukan untuk dapat memberikan apa yang diinginkan anak kesayangannya ini. Sejak kepergian suaminya, Seline terpaksa harus menjadi single parent mengurus Celia. Sejak saat itu, ia harus bekerja keras demi memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka berdua dan untuk membayar biaya sekolah Celia. <br />
Di dalam hati kecilnya, dia sangat merasa sedih. Di satu sisi dia sedih karena tidak dapat memberikan apa yang diinginkan anaknya. Di satu sisi yang lain dia sedih karena anak yang sangat disayanginya marah kepada dirinya.<br />
“Cel, makan yu.” Ajak Seline<br />
“Belom laper ma.” Ucap Celia dengan ketus<br />
“Kamu kenapa sih ? Koq jawab mama dengan ketus gitu ?” Tanya Seline<br />
“Ga apa-apa koq ma.”<br />
“Kamu masih marah ya sama mama karena ga bisa beliin kamu BB ?” Tanya Seline lagi<br />
“Ngga. Biasa aja.” <br />
“Mama janji kalau mama uda punya uang, mama akan beliin kamu blackberry… Tapi sekarang Mama lagi belum punya uang. Jadi kamu sabar dulu ya.”<br />
“Udah deh ma. Jangan janji-janji sama aku. Waktu dulu mama juga janji beliin handphone buat aku. Buktinya, bukan mama kan yang beliin tapi tante Dian.” Lanjut Celia, “Aku tidur dulu.”<br />
***</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Tuhan, maafkan aku tidak menjadi ibu yang baik bagi Celia. Aku tidak dapat memberikan apa yang dia inginkan. Tuhan, ini sungguh berat sejak kepergian Andri. Tuhan, aku ngerasa tidak sanggup lagi hidup di dunia ini. Aku ingin pergi ke tempatMu, sehingga aku tidak usah sedih lagi. Tapi bagaimana dengan Celia kalau aku tidak ada. Dia tidak punya siapa-siapa lagi selain aku. Tuhan, tolong berikan aku kekuatan dalam menjalani semua ini.<br />
***</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
“Di, ada lowongan kerja ga buat aku ?” Tanya Seline pada Dian, temannya<br />
“Memang kenapa ? Bukannya kamu sekarang sudah kerja di toko makmur ?” Tanya Dian<br />
“Iya, tapi aku masih butuh uang. Uang yang aku dapet di tempatku bekerja sekarang tidak mencukupi kebutuhanku.” Ucap Seline dengan wajah sedih<br />
“Emang kenapa lagi sih Sel ?” Lanjut Dian, “Apalagi yang diminta sama Celia sekarang ?”<br />
“Ngga, kok. Aku hanya merasa aku perlu uang tambahan untuk keperluan rumah tanggaku.”<br />
“Aku denger dari temenku sih dia ada lowongan untuk jaga mini marketnya. Jadwal kerjanya juga shift lagi.”<br />
“Gajinya gimana ?”<br />
“Ya, lumayan besar sih. Temanku ini orangnya tidak pelit, kalau kamu kerjanya bagus, pasti dia ga akan pelit. Kamu juga bisa minta giliran malem, kan kamu siangnya kerja juga.”<br />
“Kalau gitu, aku mau kerja disana dong.”<br />
“Ok, nanti aku kabarin kamu lagi.”<br />
“Thanks ya Di.”<br />
“Sama-sama Sel.” <br />
***</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Sudah beberapa hari ini sepulang aku bekerja di Toko Makmur, aku bekerja di mini market milik teman Dian. Seperti yang dikatakan Dian kepadaku, bos baruku ini baik sekali. Oleh karena pekerjaan baruku ini, hampir tiap hari aku pulang larut malam. Aku tidak sempat bercakap-cakap dengan Celia karena Celia sudah tidur ketika aku pulang bekerja. Kadang disaat dia belum tertidur kami tidak mengobrol seperti biasanya. Mungkin dia masih kesal karena mamanya ini tidak mampu memenuhi apa yang jadi keinginannya.Bukan aku tidak ingin memberikan apa yang diinginkan oleh anak semata wayangku ini, namun terkadang aku tak mampu untuk memberikannya. Karena uang gajiku hanya cukup untuk kebutuhan makan kami sehari-hari dan membayar uang sekolah Celia.<br />
***</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
“Seline, kenapa mukamu pucat ?” Tanya bu Sari, majikannya di minimarket.<br />
“Tidak apa-apa, bu. Mungkin saya hanya kurang tidur semalam.” Lanjut Seline, “Bu, saya bersihkan wc dulu ya mumpung toko sepi.”<br />
“Sudah, tidak usah Sel. Besok saja sama Mbak Ijah. Dia hari ini tidak bisa masuk karena ada pernikahan anaknya, tapi besok pasti dia masuk. Tidak apa-apa tidak dibersihkan sehari.”<br />
“Tidak apa-apa, bu. Mumpung sepi juga.”<br />
“Baiklah kalau kamu memaksa.”<br />
Seline masuk ke toilet dan segera mengambil sikat untuk membersihkan tanah. Namun, tiba-tiba kepalanya terasa pusing dan matanya berkunang-kunang. Ia mencoba untuk bertahan, namun kakinya terasa lemah dan tidak sanggup menahan berat badannya.<br />
Brukkk… Ia jatuh terduduk di lantai toilet.<br />
“Tuhan, aku tidak mau meninggalkan Celia. Tolong aku, Tuhan…” Ucap Seline setengah tersadar sebelum akhirnya ia pingsan.<br />
***</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Sesusah apapun orang tua, mereka selalu berusaha memberi yang terbaik untuk anak-anaknya. Mereka memilih untuk menderita agar anaknya bahagia. Mereka memilih untuk tidak makan agar anaknya bisa makan. Mereka memilih untuk menyimpan beban mereka di dalam hatinya agar anaknya tidak terbebani. Mereka memilih menahan sakit yang dirasakan oleh tubuh mereka agar tidak merepotkan anak-anak mereka.<br />
Sungguh besar kasih sayang mereka, bahkan mungkin dengan cara yang tidak anak-anaknya pahami. Sayangilah orang tuamu selama kamu masih diberikan kesempatan oleh Tuhan bersama mereka.</div>
<div dir="ltr">
***</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Bersambung dengan cerita <a href="http://lucy1188dream.blogspot.co.id/2013/06/im-sorry-mom.html?m=0">I'm sorry, Mom...</a></div>
Lucy_1188http://www.blogger.com/profile/16029411925853657690noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6370789400909578284.post-74963227334207110812016-07-05T19:11:00.001+07:002016-07-14T15:00:24.873+07:00Singapore<div dir="ltr">
Sudah sejak lama (3 tahun yang lalu kalau ga salah), saya punya mimpi ingin mengunjungi Singapore. Saya tertarik pada negara ini karena dari yang saya dengar (dari teman yang pernah pergi dan tinggal disana) dan saya baca (dari blogger yang mereview negara ini), negara ini adalah negara yang bersih, teratur, indah, dan sibuk. Selain itu, perpustakaan umum disana adalah tempat yang paling saya ingin kunjungi (entah mengapa tiap kali mendengar tentang buku dan perpustakaan membuat mata saya berbinar-binar, seolah-olah saya sedang melihat berlian yang mahal harganya).</div>
<div dir="ltr">
Mulailah saya giat menyisihkan sebagian gaji saya untuk bisa jalan-jalan ke negeri singa ini. 2 tahun sesudahnya, ada seorang teman yang mengajak saya untuk ke negeri ini. Wah, tentu saya senang sekali. Saya semakin giat menyisihkan uang untuk jalan-jalan ke negeri ini. Saya sibuk membuat itinenary (maklum saya orangnya sangat detail). Namun, memang yah yang namanya belum waktuNya, akhirnya batal juga rencana kami. Mendadak teman saya ada rencana lain. Dan saya ga diijinkan oleh orang tua untuk pergi sendiri kesana (hikss.. satu sisi senang ada orang tua yang khawatir, tapi satu sisi lagi sedih...)</div>
<div dir="ltr">
Dan akhirnya tahun ini saya berhasil jalan-jalan ke Singapore (Hore... ).</div>
<div dir="ltr">
Saya sangat menikmati perjalanan saya di negeri singa ini.<br />
Menikmati sistem transportasi Singapore yang canggih dan teratur. Saya hampir ga pernah liat lalu lintas di negara ini macet. Menikmati kota yang bersih (saya sama sekali ga liat sampah di jalanan). Melihat orang-orang yang disiplin. Berdiri di sebelah kiri kalau di eskalator supaya orang yang terburu-buru bisa lewat di sebelah kanan. Tidak buang sampah sembarangan. Tidak makan di MRT. Tidak duduk di kursi prioritas di MRT. Mobil yang tidak menerobos lampu merah (yah walaupun ada sih 1 motor yang menerobos lampu merah padahal saat itu lampu hijau untuk pejalan kaki sedang aktif). Dan yang paling saya sukai adalah kunjungan saya ke perpustakaan umum Singapore. Takjub sekaligus kagum, saya melihat orang banyak datang ke perpustakaan ini. Saya melihat anak kecil sampai orang tua datang dan membaca di perpustakaan. Mereka antusias membaca bahkan meminjam buku di perpustakaan. Perpustakaan uda hampir penuh kaya di mall. Kursi-kursi baca terisi dengan orang-orang yang asyik membaca. </div>
<div dir="ltr">
Dan 1 hal yang bisa saya katakan...<br />
1 lagi mimpi saya jadi kenyataan.. <br />
Thank you God because You make this dreams come true <br />
</div>
Lucy_1188http://www.blogger.com/profile/16029411925853657690noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6370789400909578284.post-54420830423974236802016-06-03T23:14:00.001+07:002016-06-07T07:58:08.911+07:00I Miss You, Poh..<div dir="ltr">
Hari minggu (29 mei 2016) lalu adalah hari yang paling menyedihkan buat saya. Popoh (nenek) pergi meninggalkan kami untuk selamanya. Memang saya tau akan tiba waktunya setiap orang akan pergi meninggalkan dunia ini. Namun, yang namanya perpisahan tetaplah terasa berat. Saya masih merasa semua ini hanyalah mimpi. Namun, saya tau popoh sudah kembali kepada penciptaNya. </div>
<div dir="ltr">
Sekarang yang tersisa hanyalah kenangan. Kenangan dimana saya menjaga beliau saat sedang sakit. Kenangan saat beliau menunggu saya pulang kerja. Kenangan saat beliau menawari saya makan. Kenangan saat beliau masak makanan yang enak untuk saya. Kenangan tentang cerita-cerita tentang masa muda beliau.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
<i>Dear popoh,<br />
Poh, Lucy kangen sama popoh. Lucy kangen masakan popoh. Lucy kangen kecerewetan popoh. Lucy kangen bisa elus-elus kepala popoh. Popoh, sekalipun lucy uda ga bisa liat popoh lagi, popoh selalu ada di dalam hati lucy. Lucy akan selalu merindukan popoh. Lucy tau sekarang popoh uda senang, uda ga sakit lagi, seperti yang biasa popoh keluhkan waktu lucy jaga popoh.<br />
Popoh ada di surga kan bersama Tuhan Yesus ? Semoga sungguh ada iman saat popoh berdoa bersama Lucy untuk terima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat di waktu yang lalu. Sehingga suatu hari nanti kita akan bertemu kembali di rumah Bapa di sorga.</i></div>
<div dir="ltr">
<i>Cucumu yang menyayangimu,<br />
Lucy</i></div>
Lucy_1188http://www.blogger.com/profile/16029411925853657690noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6370789400909578284.post-57470706895133174832016-05-03T10:58:00.001+07:002016-06-06T22:57:32.088+07:00Independent Woman (not leftover...)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe width="320" height="266" class="YOUTUBE-iframe-video" data-thumbnail-src="https://i.ytimg.com/vi/irfd74z52Cw/0.jpg" src="https://www.youtube.com/embed/irfd74z52Cw?feature=player_embedded" frameborder="0" allowfullscreen=""></iframe></div>
<br><div>Video yang bagus.....</div><div><br></div><div>Semoga menginspirasi....</div>Lucy_1188http://www.blogger.com/profile/16029411925853657690noreply@blogger.com0