01 April 2014

Belajar untuk bersyukur

Beberapa hari ini saya sedang membaca Kitab Bilangan. Kitab ini bercerita tentang perjalanan Bangsa Israel menuju tanah Kanaan. Menarik sekali bagaimana Tuhan memimpin bangsa ini. Dimulai dari bagaimana Tuhan membebaskan mereka dari penjajahan di Mesir. Lalu bagaimana Tuhan menuntun mereka dengan tiang awan dan tiang api. Bagaimana Tuhan memelihara mereka dengan manna. Begitu banyak mujizat-mujizat yang Tuhan lakukan bagi bangsa ini. Namun, sekalipun bangsa ini sudah melihat dan mengalami pekerjaan-pekerjaan ajaib yang dikerjakan oleh Tuhan, mereka masih saja mengeluh dan memberontak kepada Tuhan.

Mereka selalu mengeluh ketika mereka tidak mendapatkan daging. Mereka mengeluh karena tidak ada air. Mereka mengeluh saat tau negeri kanaan, tanah perjanjian yang dijanjikan kepada mereka berisi raksasa dan orang-orang besar. Mereka selalu membandingkan dengan keadaan waktu mereka di mesir. "Lebih baik kami mati di mesir dengan perut kenyang memakan daging, daripada di padang gurun..." Padahal mereka berkali-kali melihat bagaimana Tuhan menuntun mereka.

Hmmm... jadi berpikir tentang hidup kita.. Apakah kita selama ini mengeluh kepada Tuhan ? Tuhan sudah memberkati hidup kita, namun kita selalu mengeluh karena melihat apa yang kita tidak miliki. Di dalam hidup ini ga ada yang sempurna, tapi maukah kita belajar untuk bersyukur atas apa yang ada di hidup kita. Bahkan ketika hidup terasa sulit, maukah kita terus belajar untuk bersyukur ? Karena di balik kesulitan yang kita alami, Tuhan punya rencana yang indah buat hidup kita.