06 December 2017

Choice

Di dalam hidup ini kita diperhadapkan pada banyak pilihan. Mulai dari pilihan yang sederhana sampai yang rumit. Mulai dari memilih akan memakai baju apa hari ini, memilih kuliah dan kerja di bidang apa, memilih pasangan hidup bahkan memilih akan menjalani hidup seperti apa.

Kita bisa berkata "Ya" terhadap sesuatu. Namun, kita juga bisa berkata "Tidak". Bahkan di saat kita tidak mau memilih, di saat itu kita sudah memilih.

Terkadang saat menghadapi pilihan-pilihan di dalam hidup ini. Kita bertemu dengan orang-orang yang mencoba merayu kita untuk mengikuti jejaknya. Terkadang kita dikritik karena memilih apa yang mereka rasa aneh.

Namun, yang terutama kita tidak bertanggung jawab kepada orang lain atas pilihan-pilihan kita. Kita bertanggung jawab kepada Tuhan dan diri kita sendiri. Apakah pilihan itu menjadi berkat atau tidak ? Apakah pilihan itu membuat kita jadi pribadi yang lebih baik atau tidak ? Apakah pilihan itu membuat kita bahagia ?

Ga ada yang salah mendengarkan pendapat orang lain dan menjadikannya pertimbangan. Tapi salah besar kalau kita memilih untuk mengikuti apa yang dia katakan tanpa mengenal apa yang kita mau dan yang terbaik buat diri kita.

Karena, bukankah yang akan menjalaninya kita, bukan dia. Gagal atau berhasil itu yang akan kita alami. Senang atau sedih kita yang akan merasakannya.

Kalau kita melakukan apa yang orang lain pilihkan untuk kita. Maka waktu gagal, kita akan menyalahkan orang lain. Waktu berhasil, ya udah senang tapi biasa aja rasanya. Beda kalau kita melakukan apa yang kita pilih sendiri. Sekalipun gagal, kita tau bahwa kita bertanggung jawab atas pilihan kita. Waktu berhasil, senangnya luas biasa.

So, jangan takut untuk membuat pilihan. Mintalah hikmat kepada Tuhan waktu membuat sebuah pilihan. Dengarkan pendapat orang lain dan terima masukan dari mereka. Tapi jangan sampai kita disetir orang lain waktu kita membuat pilihan. Karena bahagia tidaknya dirimu ditentukan oleh kamu sendiri. Cheers 🍷

05 December 2017

Curcol

Beberapa tahun ini saya selalu bertemu dengan orang-orang yang menawarkan bisnis sejenis MLM kepada saya. Mulai dari kosmetik, obat-obatan herbal sampai asuransi. Mereka bilang kalau saya gabung maka saya akan mendapatkan penghasilan sekian rupiah (yang membuat saya terbelalak), punya waktu yang bebas untuk bekerja, dan embel-embel lainnya yang tentu saja menggiurkan.

Saya ga bilang itu bohong. Karena memang ada orang-orang yang berhasil disana. Namun, yang saya sayangkan adalah mereka selalu 'memaksa', seolah-olah kalau saya tidak bergabung dengan bisnis mereka, maka hidup saya tidak akan sejahtera. Mereka memang ga memaksa dengan terang-terangan, tapi mereka 'memaksa' dengan cara yang halus.

Padahal menurut saya, setiap orang pasti punya bidang dan berkatnya masing-masing. Ga semua orang pasti berhasil di bisnis sejenis ini. Karena balik lagi tergantung minat dan talenta orang itu.
Karena ga semua orang bisa dan tertarik jadi marketing sama seperti ga semua orang bisa dan tertarik dengan fisika. Karena tipe orang yang introvert pasti sulit untuk menawarkan suatu produk dibanding dengan mereka yang ekstrovert.

Selain itu ga perlu deh kita jadi merendahkan profesi yang lain (dibilang gaji kecil, kerja sama orang, dll) demi membuat kita tertarik untuk mengikuti usaha mereka. Karena kalau semua orang jadi agen MLM tersebut, maka siapa yang akan jadi polisi, dokter, guru, koki, dll. Karena saya percaya semua profesi ada untuk saling melengkapi profesi yang lainnya. So, please be wise waktu mengajak orang lain.

12 November 2017

Well done (Moriah Peter)


Lagu ini sangat memberkati saya. Saya rindu suatu hari nanti waktu saya 'pulang', Tuhan berkata ini pada saya : Well done, lucy. :)

Lyric
I'm headed down this narrow road
Chosen by the few
And all that I know is
You told me to follow You
I'm taking a risk and leaving it all
Not knowing what I'll go through
But I'm not alone
As long as I follow You
So when my life's a leap of faith
I can hear You say
Well done, well done
I'm gonna chase You, Lord
I'm gonna show the world Your love, woah
I'll run, I'll run
I'm gonna run this race
To hear You say well done
If people walk with me, talk with me, looking for truth
They're gonna find out soon
If they're following me then
They're gonna follow You
So let my life speak loud and clear
Lord, I wanna hear
Well done, well done
I'm gonna chase You, Lord
I'm gonna show the world Your love, woah
I'll run, I'll run
I'm gonna run this race
To hear You say well done
I'm so glad that I get to serve You, Lord
You're the only One I am living for, woah
I'm gonna run straight into Your open arms
I'm gonna follow You with my all heart, woah, woah
Well done, well done
I'm gonna chase You, Lord
I'm gonna show the world Your love, woah
I'll run, I'll run
I'm gonna run this race
To hear You say well done
I'm gonna run this race
To hear You say well done
[x2]
Well done

You only live once

Saya sangat terberkati oleh kata-kata ini :
"You only live once, but if you do it right, once is enough"

Ga bisa dipungkiri hidup kita di dunia ini hanya sementara. Juga ga bisa dipungkiri bahwa hidup kita ini hanya satu kali. Akan ada waktunya kita kembali kepada pencipta kita.

Ketika menghadapi kenyataan ini, saya jadi bertanya-tanya apa yang harus saya lakukan di hidup yang fana dan hanya satu kali ini ? Namun, lewat kata-kata di atas, saya sangat terberkati. Sekalipun hidup hanya satu kali, tapi kalau kita menjalaninya dengan benar, maka semua itu lebih dari cukup.

Lalu bagaimana saya tau hidup saya sudah benar atau belum ? Bagi saya secara pribadi, Firman Tuhan (Alkitab) adalah penuntun saya dalam menjalani hidup ini dengan benar. Bagaimana dengan kamu ?


17 July 2017

Sesuatu yang berharga

Apakah yang berharga di dalam hidupmu ?
Apakah itu uangmu ? Kedudukanmu ? Prestasimu di sekolah ? Kecantikan/ketampananmu ? Ambisimu ? Keluargamu ? Tuhanmu ?

Apapun itu... Ketika kamu menganggap sesuatu berharga, maka kamu akan menghabiskan banyak waktu, pikiran, dan tenaga disana.

Kalau uang adalah yang paling berharga bagimu. Maka kamu akan mati-matian bekerja untuk mendapatkannya. Bahkan mungkin kamu bisa bekerja 24 jam sehari selama 7 hari tanpa berhenti.

Kalau kecantikan adalah yang paling berharga bagimu. Maka kamu ga akan segan-segan untuk menjaganya. Bahkan mungkin menghabiskan uang dalam jumlah yang sangat besar agar kamu tetap cantik.

Kalau prestasi di sekolah adalah yang paling berharga bagimu. Maka kamu akan belajar sedemikian rupa agar kamu tetap berprestasi di sekolah. Bahkan mungkin kamu akan berusaha dengan sekuat tenaga agar selalu menjadi juara pertama di sekolah.

Kalau keluarga adalah yang paling berharga bagimu. Maka kamu akan banyak menghabiskan waktu bersama keluargamu. Keluargamu akan menjadi prioritas yang pertama di dalam hidupmu.

Oleh karena itu berhati-hatilah dalam menentukan apa yang paling berharga bagimu. Perhatikan dan amatilah hidupmu, temukan apa yang paling berharga bagimu. Apakah sesuatu itu memang berharga sehingga layak membuat kamu banyak menghabiskan banyak waktu, pikiran, dan tenaga disana ? Atau sebenarnya ada sesuatu yang lebih berharga dari itu ?

12 July 2017

Always do the right & good thing

Pernah ga sih kamu dalam posisi seperti ini : kamu uda berbuat baik & menolong orang lain, tapi disaat kamu perlu ga ada satupun yang nolongin kamu. (Memang sih saat kita menolong orang lain, kita diajar untuk tidak pamrih dan tidak mengharapkan balasan dari orang lain. Tapi adakalanya kita juga ingin ada yang menolong saat kita perlu)

Atau mungkin kamu di dalam posisi ini : kamu sudah berbuat apa yang baik kepada orang lain namun yang kamu dapatkan adalah balasan yang merugikan dirimu.

Kalau mengalami hal di atas, mungkin  akan membuat kamu berpikir seperti ini : Kalau gitu buat apa saya bantu orang lain ? Lebih baik saya kerjakan saja apa yang jadi tanggung jawab saya, ga perlu sibuk bantu urusan orang lain. Toh, urusan sendiri aja uda banyak.
Kalau gitu buat apa saya berbuat yang baik kepada orang lain kalau akibatnya membuat saya jadi menderita.

Apakah pikiran itu wajar ? Menurut saya itu adalah hal yang wajar bagi kita sebagai manusia untuk berpikir dan melakukan hal seperti itu.

Namun, sebagai seorang pengikut Kristus, kita dituntut lebih dari itu. Apa sih maksudnya ?
Saat kita tidak ditolong, apakah itu berarti kita harus berhenti menolong ? Tentu saja tidak.
Saat kita sudah berbuat hal yang baik, namun akibat yang kita dapat adalah hal yang buruk. Apakah kita harus berhenti berbuat baik ? Menurut saya tidak.

Apapun balasan yang kita dapat, kita tetap HARUS melakukan hal yang benar & baik. Sekalipun dunia memberikan hal-hal yang pahit kepada kita, jangan sampai kita ikutan pahit dan menyalurkan hal-hal pahit itu kepada orang lain.

Kenapa ?

Karena Tuhan Yesus sendiri yang memberikan teladan itu kepada kita. Tuhan Yesus sudah melakukan banyak hal baik, melakukan mukjizat, menyembuhkan orang sakit, dll. Namun, apa yang Dia dapat ? Dia disiksa, dihina, diludahi, dikhianati, bahkan sampai disalibkan. Apakah Dia mundur dan tidak melakukan hal yang baik dan benar saat hal yang buruk itu menimpanya ? Tidak, Dia tetap melakukan hal yang benar & baik sampai akhir hidupNya.

Mudah ? Tentu saja tidak karena kita terus berjuang melawan ego yang ada di dalam diri kita.

Namun saya percaya, dengan pertolongan Tuhan, kita mampu melakukannya. Semangat!!!

24 May 2017

Blessed to blessing

Sudah sejak lama saya ingin melakukan pelayanan bagi anak-anak kurang mampu atau anak-anak yang ada di panti asuhan di lingkungan sekitar saya. Namun, keinginan itu terhalangi dengan ketakutan-ketakutan yang muncul di pikiran saya.

Akhirnya, Tuhan membuka jalan bagi kerinduan saya ini...
Suatu hari saat sedang berkumpul dengan teman-teman, kami berbicara mengenai persahabatan kami. Dimana kegiatan yang kami lakukan saat bertemu hanya untuk sekedar jalan-jalan, ngobrol, puter-puter mall dan kami merasa apa yang kami lakukan ga ada maknanya.

*saya dan teman-teman*

Kami mulai berpikir apa yang dapat kami lakukan dan saya teringat akan salah satu mimpi saya. Lalu saya mengusulkan untuk melakukan pelayanan di sebuah rumah singgah di daerah cimahi (yang saya tau dari tempat saya bekerja karena kami akan melakukan kegiatan charity ke sana) dan teman-teman saya setuju melakukan survei ke tempat itu. Rumah singgah ini seperti sebuah tempat les dimana anak-anak kurang mampu diajar pelajaran yang tidak mereka mengerti. Tempat ini didirikan oleh Bang Yos (begitu kami memanggil beliau). Anak-anak yang datang kesana berasal dari keluarga yang tidak mampu. Ada yang orang tuanya bekerja sebagai pemulung, tukang bakso, tukang gorengan, dll. Akhirnya setelah survei, kami sepakat untuk memulai pelayanan kami disana.

*anak-anak yang kami layani*

12 September 2015 adalah hari pertama kami bertemu dengan mereka. Kami mengajar mereka di hari sabtu 1 bulan 1 kali. Setiap bulannya kami bercerita, mengajar mereka membuat kreativitas, mengajak mereka bermain, mengajak mereka bernyanyi, mengajar pengetahuan, dll.

Di tahun pertama, kami kebingungan apa yang harus kami ajarkan. Namun, di dalam perjalanan itu kami melihat tangan Tuhan membantu kami setiap bulannya. Di akhir tahun pertama, di saat kami mulai lelah & kehilangan semangat, Tuhan mengirimkan 2 orang rekan untuk berbagian bersama kami melayani anak-anak ini. Kemudian beberapa bulan berikutnya, Tuhan mengirimkan kembali 2 orang teman untuk bersama-sama melayani mereka. Sehingga saat ini kami bisa datang kesana bergantian 2 minggu sekali.

 *Tim kami saat ini*

Dan tidak terasa sudah hampir 2 tahun kami melayani disana. Kami bersukacita dapat melayani anak-anak ini. Tadinya kami ingin memberkati mereka melalui apa yang kami lakukan dan apa yang kami punya, namun ternyata justru kami yang banyak diberkati dan belajar dari mereka.

Secara pribadi, saya belajar bahwa ketika kita memberkati orang lain, justru saat itu kita juga diberkati. Dan benar kalau Tuhan tidak pernah berhutang. Saya ga tau Tuhan akan membawa kami kemana melalui pelayanan ini. Tapi di dalam ketidaktahuan kami, kami mau mengerjakan bagian kami ini dengan setia.

17 April 2017

Reflection

Ketika aku belum melihat apa-apa hari ini, aku mau belajar percaya kepadaNya.
Ketika jalan di depan gelap & aku tak melihat apa-apa, aku tau aku tak berjalan sendirian.
Ketika aku disuruhNya menunggu tanpa aku melihat kepastian di depan, aku percaya ada harapan.
Aku percaya ketika akhirnya nanti aku berbalik menatap masa lalu, aku akan melihat bahwa apa yang aku alami hari ini ada dalam rencanaNya dan Ia membuat rencanaNya terjadi di dalam hidupku.

28 March 2017

New Update !!

Sudah lama banget saya ga posting di blog. Waktu awal tahun saya punya resolusi kalau tahun ini saya ingin posting minimal 1 post dalam 1 bulan... Tapi ternyata... gagal...

Penyebabnya adalah...

Karena saya ga ada waktu & masih kesulitan mengatur waktu, pikiran dan tenaga saya...

Jadi tahun ini saya kuliah lagi di sebuah universitas di Indonesia ini. Hal ini ada kaitannya dengan pekerjaan yang saya lakukan saat ini. Saat ini saya bekerja di sebuah sekolah sebagai staf perpustakaan. Waktu bekerja di perpustakaan, karena background saya bukan dari Jurusan Ilmu Perpustakaan, membuat saya bingung aturan-aturan apa saja yang ada di perpustakaan, bagaimana cara mengklasifikasi dan mengkatalogisasi sebuah buku, dan banyak hal lainnya lagi yang membuat saya bingung. Selain itu setelah saya renungkan dan amati hidup saya sampai hari ini saya menyadari kalau saya suka banget sama yang namanya perpustakaan & buku. Kesukaan itu bukan muncul pada saat saya bekerja di tempat ini, tapi sudah sejak dahulu kala, sejak saya mengenal kalau membaca itu mengasyikkan. Hehehe...

Saya berpikir rasanya sayang banget kalau masih ada kesempatan belajar tapi ga dipergunakan.
Maka disinilah saya...
Menjadi seorang mahasiswa kembali...
Nah, hal ini membuat waktu & konsentrasi saya tersita yang berefek pada sisi-sisi kehidupan saya yang lain.

Tapi saya bersyukur kalau saya bisa kuliah lagi. Ini sebuah pengalaman baru bagi saya dan sampai saat ini saya masih menikmatinya (ya iyalah secara masih semester 1) dan semoga masih menikmatinya sampai lulus. ;)

Teman-teman, di update-an yang singkat ini saya ingin mengajak kita semua semangat menghadapi apapun yang sedang kita jalani saat ini. Kalau kalian sedang sekolah/kuliah, lakukan itu dengan semangat. kalau kalian sedang bekerja atau bekerja sambil kuliah seperti saya, lakukan itu juga dengan semangat... Jangan sia-siakan setiap berkat & kesempatan yang Tuhan beri pada kita.

Semangat!!!

06 January 2017

Doa yang membuat perubahan (Sariwati Goenawan)

Pada awalnya saya pikir membaca buku ini akan sangat membutuhkan perjuangan yang berat, apalagi dengan tema tentang doa yang diusung oleh penulis. Namun, ternyata bahasa yang digunakan oleh penulis ringan dan sangat relevan dengan kehidupan sehari-hari sehingga membuat saya penasaran apa yang akan ditulis oleh penulis di halaman selanjutnya. Terlebih lagi menginspirasi saya.

Judul : Doa yang membuat perubahan
Penulis : Sariwati Goenawan
Penerbit : Visi Press
Jumlah halaman : 144 hlm

Apakah doa itu ? Doa adalah sarana yang Tuhan berikan kepada kita untuk berbicara kepadaNya. Doa diibaratkan seperti kita sedang ngobrol dengan seseorang. Kalau kita sedang ngobrol dengan seseorang, pasti akan ada timbal balik. Ketika kita berbicara, dia akan merespon, demikian pula sebaliknya. Begitu juga percakapan kita dengan Tuhan. Jangan jadikan doa sebuah monolog, namun jadikanlah doa sebagai sebuah percakapan.

Namun, bukankah ketika kita ngobrol dengan seseorang, kita melihat langsung orang tersebut dan kita mendapat respon langsung dari orang tersebut. Lalu bagaimana dengan doa ? Kita tidak dapat melihat Allah dan kita tidak mendapat respon langsung dari Allah.

Apakah itu berarti doa kita didengar oleh Tuhan ? Lalu bagaimana kita bisa tahu bahwa kita sedang bercakap-cakap denganNya ?
Siapa diantara kita yang dapat melihat angin ? Saya yakin tidak ada seorangpun yang bisa melihatnya. Namun, kita dapat mengatakan dengan pasti bahwa angin itu ada bukan ? Begitu juga dengan Tuhan, sekalipun kita tidak dapat melihatnya, kita dapat merasakanNya. Oleh karena itu diperlukan iman ketika kita berdoa.

Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat (Ibrani 11:1)

Faith is trusting Him without questioning about the result, how and when -Sariwati Goenawan-

Mungkin kita tidak melihatNya ketika berdoa, namun dengan iman kita dapat merasakah hadiratNya. Dengan iman kita percaya Dia ada, dengan iman kita percaya Dia mendengar dan menjawab doa kita.
Tuhan adalah Allah yang hidup. Sama seperti Dia dapat menjawab doa setiap tokoh-tokoh dalam Alkitab, Dia juga dapat menjawab doa setiap kita. 

Tuhan bisa saja memberikan semua yang kita mau, ya karena Dia adalah Allah. Namun lagi-lagi mengapa dibiarkannya kita menunggu atau bahkan kita tidak mendapat apa yang kita inginkan ? Bukan karena Dia ga sayang sama kita melainkan karena Allah lebih tahu apa yang terbaik bagi kita. Mungkin saja apa yang kita minta itu justru akan membahayakan kita. Atau mungkin saja doa kita itu tidak sesuai dengan kehendak Tuhan.

Lalu bagaimana caranya kita tahu apakah permintaan kita sesuai kehendak Tuhan atau tidak ? Ibu Sariwati mengatakan di dalam penantian akan sebuah jawaban doa, di situ terletak proses pengujian itu. Kalau memang doa kita sesuai dengan kehendak Tuhan, maka dalam waktu penantian itu 'beban' itu akan semakin terasa dan membuat kita ingin terus mendoakannya sekalipun hal itu kelihatan mustahil. Tapi sebaliknya, jika apa yang kita doakan pada hari ini seperti 'beban' yang menekan berat, namun seiring waktu sepertinya menguap begitu saja. Maka bisa jadi itu hanya keinginan kita saja bukan benar-benar apa yang kita butuhkan. Namun, jika 'beban' itu semakin terasa dan kita terus mendoakannya namun jawaban dari Tuhan tak kunjung datang, sehingga membuat kita berpikir bahwa Tuhan tidak adil dan membuat kita marah bahkan sampai berpikir bahwa Tuhan tidak ada, jangan-jangan itu bukan sesuatu yang baik dan sesuai dengan kehendak Tuhan.

Hal menarik yang saya dapatkan adalah ketika penulis menulis tentang doa Yabes (I Taw 4:9-10). Arti nama Yabes adalah pain, karena ibunya melahirkan dengan penuh kesakitan. Mungkin karena kesakitan yang diderita ibunya akibat melahirkan Yabes, membuat ia mendapat perlakuan yang berbeda dibanding saudara-saudaranya. Mungkin ia juga dihina, diejek bahkan dicemooh oleh orang-orang di sekitarnya. Namun, mengapa alkitab berkata bahwa ia lebih dimuliakan dari saudara-saudaranya ? Karena, sekalipun ia memiliki arti nama yang buruk, perlakuan yang buruk dari ibu bahkan orang-orang yang di sekitarnya. Itu tidak membuat dia putus asa, karena dia dengar TuhanNya (Tuhan orang Israel) adalah Allah yang hebat, sudah melakukan banyak keajaiban bagi bangsanya dan itu yang membuat ia berani berdoa kepada Tuhan.

Di akhir buku ini penulis mengajarkan bagaimana cara berdoa berdasarkan apa yang Tuhan Yesus ajarkan :
1. Dahulukan yang utama
Pelayanan Tuhan Yesus sangat banyak, namun Ia selalu mendahulukan hubunganNya dengan BapaNya (Markus 1:35). KesibukanNya tidak menjadi alasan bagi Dia untuk tidak berkomunikasi dengan BapaNya.

2. Privasi (Matius 6:6)
Di dalan kesendirian itu, disaat hanya ada aku dan Tuhan, disitu kita bisa mengungkapkan semua yang ada di hati kita tanpa takut dikritik atau dihina orang lain. Tuhan tidak akab menghina atau merendahkan kita ketika kita datang kepadaNya dengan hati yang hancur melainkan Ia akan memeluk kita dengan kasihNya.

3. Mengucap syukur (Matius 15:36)
Di dalam setiap pelayananNya, Tuhan Yesus tidak pernah lupa mengucap syukur kepada Bapa. Ia sangat menghargai BapaNya dan Ia mau kita mengikuti teladanNya.

4. Berdoa di dalam namaNya (Yohanes 16:24)
Nama Yesus adalah segalanya. Nama Yesus adalah nama yang berkuasa.

5. Pengampunan (Markus 11:25)
Pengampunan adalah hal yang mutlak harus kita lakukan apabila kita ingin mendapat jawaban doa. Pengampunan berkorelasi dengan pertobatan kita.
Bukankah Alkitab berkata :
Tetapi jika kamu tidak mengampuni, maka bapaMu yang di sorga juga tidak akan mengampuni kesalahan-kesalahanmu.
Apakah artinya ? Kalau kita tidak mau mengampuni makan Tuhan juga tidak akan mengampuni kita. Dan itu artinya kesalahan atau dosa kita belum diampuni. Dan bukankah dosa yang membuat hubungan kita dengan Tuhan terhalang.

6. Menantikan musim tuaian (Markus 4:26-29)
Sama seperti seorang petani yang menanam benih haeus menunggu sampai benih itu tumbuh dan siap untuk dipanen. Begitu juga dengan setiap kita. Kita juga harus menunggu sabar menantikan jawaban doa.

You are my sunshine (Clara Canceriana)

Judul : You are my sunshine
Penulis : Clara canceriana
Penerbit : Gagas media
Jumlah Halaman : 382 hlm


Memang yang namanya perasaan tidak bisa dibohongi. Entah mengapa aku lebih memilih dia yang bukan siapa-siapa dibandingkan dengan pria lain yang jauh lebih segalanya dari dia.
Aku bernama Kristal. Saat ini aku bekerja di sebuah universitas menjadi dosen Bahasa Jepang. Awalnya aku tidak sengaja bertemu dengan Ryouta yang baru kecopetan di sebuah mall. Dia bari datang dari Jepang untuk memghadiri pernikahan sahabat sma-nya dulu yang ternyata adalah sahabatku sekarang. Dan selain itu, ternyata Kinan (sahabatku) berniat menjodohkan kami.
Pada mulanya aku sangat sebal dengan pria ini. Pria yang tidak punya mimpi dan rasanya tidak punya masa depan. Hmm.. malahan aku tertarik dengan Bruno, pria kaya dan tampan yang sesuai dengan tipeku.
Namun, entah kapan mulainya rasa ini muncul. Aku mulai memperhatikan dia. Aku mulai peduli kepadanya. Namun, ketika akhirnya aku menyadari perasaanku, dia kembali ke negerinya.
Akankah aku bertemu lagi dengannya ? Dan apakah dia juga memiliki perasaan yang sama dengan apa yang aku rasakan ini ?

***

Secara keseluruhan ceritanya oke. Bahasa yang dipakai oleh penulis juga baik. Ceritanya masuk akal, namun mudah sekali ditebak alur ceritanya.

Boy meets girl (Joshua Harris)

Buku ini mengawali reading list saya di tahun 2017 ini. Bukan karena uda punya pacar sehingga harus baca buku ini. Bukan juga karena kebelet pengen punya pacar. Tapi kan ga ada salahnya mumpung masih single, saya memperlengkapi diri. ;)

Menurut saya buku ini sangat bagus. Nilai-nilai dunia saat ini yang mengajarkan bahwa perempuan harus aktif mengejar pria tidak saya dapatkan di dalam buku ini. Buku ini mengajarkan agar kita belajar untuk mempercayai Tuhan dalam masa penantian. Ternyata buku ini tidak hanya cocok untuk pasangan yang sedang menjalin hubungan, namun juga cocok buat kita-kita yang masih single.

Beberapa hal yang saya pelajari lewat buku ini :
1. Seringkali untuk kita yang masih single bertanya-tanya kapan waktuNya dan siapa orang yang tepat itu. Kita tidak tau, tapi Tuhan tau. Pertanyaannya adalah apa kita mau mempercayai Dia. Ada satu kalimat dari Joshua Harris yang membuat saya berpikir dan hati saya menjadi tenang.

Rupanya... Rupanya... Kita perlu mempercayakan pertanyaan, "Bagaimana ?" dan "Siapa ?" dan "Kapan ?" di tanganNya yang mahapeduli.

Hal ini membuat saya diingatkan kembali, kalau DiriNya aja uda Dia kasih buat saya, apalagi sih yang ga akan Dia kasih. Karena Dia peduli dan sayang banget sama saya (dan kamu), Dia mau mati di atas Kayu salib buat kita. Kalau itu aja uda Dia kasih, apalagi yang ga akan Dia kasih ? Toh, buat Dia, mempertemukan kita dengan pasangan kita adalah hal kecil. Dia bisa aja mempertemukan kamu dengan pasanganmu saat ini juga, namun kalau Dia belum mempertemukan, itu berarti Dia punya rencana yang jauh lebih indah dari yang dapat kita pikirkan.

2. Seringkali sebagai perempuan, tingkat geer kita tuh tinggi banget. Waktu ada yang deketin terus bersikap baik dan sweet sama kita, kita langsung mikir "Wah, dia lagi pedekate nih sama saya." Padahal apakah selalu seperti ini ? Belum tentu lho.

Ada seorang teman di gereja saya merasa kecewa kepada seorang teman laki-lakinya karena dia menyangka pria ini menyukai dirinya. Kenapa dia bisa mengambil kesimpulan seperti itu ? Karena pria ini bersikap sangat baik kepada teman saya ini. Dia jatuh dari motor dan minta si pria ini untuk menolongnya, Pria ini langsung datang di tengah kesibukannya. Dia ajak pria ini ke undangan, pria ini setuju dan menemani teman saya ke undangan. Namun, ternyata pria ini tidak memiliki perasaan apa-apa dan ini membuat teman saya kecewa.

Saya tidak menyalahkan teman saya sepenuhnya, karena pria ini juga seharusnya tidak menunjukkan dia begitu perhatian yang berlebihan kepada teman saya kalau dia tidak tertarik lebih (emang sih susah yah punya pertemanan yang murni antara laki-laki dan perempuan).

Namun, yang ingin saya tekankan disini (untuk setiap perempuan) adalah jangan berasumsi macam-macam dan jangan geer berlebihan sebelum si pria menyatakan ketertarikan kepada kita.
Seperti kata Joshua Harris : Oleh karena itu, "Kalau kamu hanya berteman biasa dengan seorang pria dan ia memperlakukan kamu dengan sangat baik, jangan langsung menganggap ia mempunyai maksud kepadamu. Sebelum seorang pria menyatakan ketertarikannya, hendaknya si cewek memandang dia hanya sebagai teman biasa saja." ~JH~

3. Waktu kita menjalin pertemanan khusus dengan seseorang, kita harus memiliki komunitas orang percaya yang menjaga dan mendampingi kita.

Apakah mungkin untuk tetap memiliki hubungan yang kudus saat kita berpacaran ? Mungkin waktu kita belum punya pacar, kita berkata itu adalah hal yang mudah. Namun, ketika sudah memiliki pasangan, mungkin saja pergumulan itu muncul (tidak semua orang diuji dan memiliki godaan itu, tiap orang berbeda). Itulah gunanya komunitas, untuk menjaga dan mengingatkan kita.

Selain itu, ketika jatuh cinta, mata kita menjadi buta dan telinga kita menjadi tuli. Dengan kita memiliki komunitas, Komunitas dapat membuat kita tetap melihat realita, Apakah hubungan yang sedang kita bangun itu dapat dilanjutkan atau tidak.

Mungkin apa yang saya pelajari akan berbeda dengan yang orang lain pelajari. Oleh karena itu saya encourage teman-teman untuk membaca buku ini sekalipun mungkin saat ini kalian belum memiliki pasangan 😁