29 March 2007

Waktu itu berharga

Beberapa hari yang lalu, gw baca sebuah novel. Dan gw dapetin sesuatu yang berguna di dalamnya. :)
Bayangkan bila anda menang lomba dengan hadiah sebagai berikut : setiap pagi sebuah bank memasukkan uang sejumlah 86.400 dolar ke dalam rekening anda. Namun setiap permainan punya aturan.
“Aturan pertama, uang yang tidak berhasil kaubelanjakan hari ini akan hangus malam harinya. Kau tidak bisa curang, tidak bisa mentransfer uang itu ke rekening lain, kau hanya bisa membelanjakannya. Tapi setiap pagi ketika kau bangun, bank membuka rekening baru dengan 86.400 dolar. Aturan kedua, bank dapat menghentikan permainan tanpa pemberitahuan. Kapan pun, bank dapat memutuskan bahwa permainan sudah selesai, rekening ditutup, dan tidak ada lagi yang lain. Apa yang akan kau lakukan dengan uang itu ?” (Coba pikirkan sejenak. Hanya kamu yang tau jawabannya dan dengan cara apa kamu menghabiskan uang itu setiap hari)
Kita semua memiliki bank ajaib itu, yaitu waktu. Rekening yang berlimpah dengan detik-detik yang mengalir satu per satu. Setiap pagi ketika kita bangun, kita diberi 86.400 detik kehidupan dalam sehari, dan ketika kita tidur pada malam hari, tak ada yang dapat dipindahkan ke esok harinya. Yang tidak kita nikmati hari itu akan hilang---kemarin pun sudah berlalu. Setiap pagi keajaiban itu berulang, kita kembali diberi 86.400 detik kehidupan dan kita bermain dengan aturan main yang tak dapat dihindari, yaitu bank dapat menutup rekening kapan saja, tanpa pemberitahuan sebelumnya. Setiap saat, kehidupan dapat berhenti. Jadi, apa yang kita lakukan dengan 86.400 detik setiap hari ? Tidakkah detik-detik kehidupan itu lebih penting dari uang ?

“Kalau kau ingin tau apa arti satu tahun kehidupan, bertanyalah pada seorang mahasiswa yang baru saja gagal ujian akhir. Satu bulan kehidupan bertanyalah pada seorang ibu yang melahirkan bayi prematur dan sedang menanti bayinya keluar dari inkubator untuk dapat memeluknya, sehat dan selamat. Satu minggu kehidupan tanyalah pada seorang pria yang bekerja di pabrik atau di pertambangan untuk menghidupi keluarganya. Satu hari kahidupan bertanyalah pada sepasang kekasih yang tak sabar ingin bertemu. Satu jam kehidupan bertanyalh seorang penderita klaustrofobia yang terjebak di dalam lift yang macet. Satu detik kehidupan lihatlah kepada raut muka seseorang yang nyaris mengalami kecelakaan mobil. Sepeseribu detik kehidupan bertanyalah pada atlet yang baru saja memenangkan medali perak olimpiade dan bukan medali emas yang didambakannya sepanjang hidup yang dihabiskannya dengan berlatih.
(If Only It Were True-Marc Levy)