07 December 2014

Because of Love

"Selamat datang untuk jemaat yang baru pertama kali hadir di sini. Apabila kalian belum mempunyai tempat ibadah yang tetap, kami mengundang kalian untuk beribadah di tempat ini." Lanjut Worship Leader, "Bagi yang ingin melayani, di bawah sudah ada beberapa stand pelayanan. Silakan untuk bertanya-tanya kepada penjaga stand di bawah."

"Gimana Dev, mau ikut pelayanan ga ?" Tanya Nicholas kepada Devon, sahabatnya.
"Ngga mau ah."
"Kenapa ?"
"Ngapain harus ikut pelayanan. Yang penting kan ke gereja aja udah cukup. Ga perlu pelayanan segala."
"Ya uda deh. Kalau gitu gw juga ga mau ikut. Tadinya kalo loe ikut, gw jg bakalan ikut.  Kita makan baso malang yuk. Eh, Dev uda belajar matematika buat ulangan besok ?"
"Belom nih. Tapi tenang aja gw uda nyiapin contekan kecil. Dijamin ga akan ketauan siapapun. Hahaha..." Ucap Devon dengan bangga.
***

"Aduh cape banget hari ini. Habis pulang dari gereja, pergi sama Amel sampe malam. Tidur ah." Ucap Devon sambil membaringkan dirinya di atas kasur.
***

Devon berjalan seorang diri. Dari kejauhan terdengar alunan musik yang sangat indah. Namun, entah mengapa nada yang dimainkan terdengar sangat  menyayat hati.

Devon terus berjalan. Dia tidak tahu ada dimana saat ini, di sekelilingnya hanya ada warna putih. Lalu tiba-tiba dia melihat dua orang sedang bercakap-cakap. Ia tidak dapat melihat dengan jelas wajah kedua orang itu, namun dari suaranya ia tau mereka adalah laki-laki. Yang satu sepertinya memiliki sayap sedangkan yang lainnya terpancar cahaya yang keluar dari tubuhnya.

"Tuan, haruskah Engkau pergi ke bumi ? Mengapa Engkau harus meninggalkan kami dan istanaMu ini ?" Ucap pria bersayap itu dengan sedih.

"Ya, aku harus melakukan ini. Aku harus menggenapi apa yang dikatakan para nabi mengenai Aku. Dan Engkaupun tau bahwa mereka memerlukan aku." Ucap pria yang memancarkan cahaya.

"Engkau tahu bahwa Engkau akan menderita disana. Engkau akan dihina dan disiksa. Tuan, sungguhkah Engkau akan pergi ke sana ?"

"Ya, hambaku. Aku tau itu akan terjadi. Namun, Aku akan tetap melakukannya. Karena dengan jalan itulah orang-orang yang Kukasihi dapat diselamatkan."

"Engkau sangat mengasihi mereka. Bahkan Engkau sampai rela meninggalkan kenyamananMu di tempat ini demi mereka. Namun, hambaMu ini yakin Engkau tahu mereka berkali-kali akan kembali menyakitiMu."

"HambaKu, Aku tau engkau memiliki hati yang paling lembut di antara yang lain. Aku memahami kesedihan hatimu ketika engkau berpikir tentang apa yang akan terjadi padaku. Namun, Aku akan tetap melakukan ini karena Aku mengasihi mereka. Sekalipun, mereka akan kembali menyakiti hatiKu, Aku akan tetap pergi ke bumi untuk menyelamatkan mereka. Aku akan memberikan semua yang ada padaku, bahkan nyawaku sekalipun, karena Aku sangat mengasihi mereka. Mereka sangat berharga bagiku."

"Tapi Tuan, bagaimana bila usahaMu sia-sia? Bagaimana bila mereka tidak mau mengenal Engkau? Bagaimana bila mereka tetap menolak Engkau?"

"Aku akan menunggu sampai mereka berbalik kepadaKu. Aku akan menunggu sampai mereka mau mengakuiKu sebagai Tuan atas hidup mereka. Karena kasih pulalah, Aku tidak akan memaksakan kehendakKu kepada mereka. Aku akan biarkan mereka datang kepadaKu karena keinginan mereka sendiri bukan karena Aku yang memaksa mereka. Sampai waktu itu terjadi, Aku akan menunngu mereka."

Setelah itu Devon melihat seorang bayi laki-laki lahir di kota kecil Betlehem. Dia lahir di atas alas jerami di dalam sebuah kandang yang berisi banyak hewan. Bayi itu bertambah besar menjadi seorang laki-laki dewasa. Laki-laki itu lalu mengajak 12 orang untuk menjadi muridNya. Mengajarkan mereka hal-hal yang baru yang belum pernah didengar oleh kedua belas orang itu. Ia melakukan banyak mujizat dan melakukan banyak hal ajaib yang tidak pernah terjadi sebelumnya.

Namun, di suatu malam yang kelam, Dia dikhianati oleh salah seorang sahabat terdekatnya, yang selalu bersama-sama dengan Dia setiap hari. Dia disiksa dengan cambuk bergigi tiga yang mengorek dan menghancurkan kulitnya dan mengambil dagingnya. Selain disiksa, dia pun dihina dan diludahi oleh orang-orang di sekitarnya. Pemandangan yang paling menyakitkan adalah Dia terpancang di atas sana, di sebuah kayu salib, hukuman yang paling hina pada zaman itu.
***
Devon terbangun dengan keringat dingin mengalir di sekujur tubuhnya. Oh, ternyata ia tadi sedang bermimpi. Mimpi yang sangat menyedihkan dan mengerikan. Devon tahu pria itu adalah Tuhan Yesus. Tuhan Yesus yang selama ini tak dia pedulikan. Tuhan Yesus yang selama ini dia anggap tidak penting. Tuhan Yesus yang selama ini selalu dia buat sedih dengan hidupnya.

Devon pun sadar. Ketika dia menyontek, dia sedang membuat Tuhan Yesus menangis. Sekarang Devon tahu ketika ia berbohong pada mamanya, dia sedang menyalibkan TuhanNya untuk kesekian kalinya.

Devon menangis mengingat apa yang sudah ia perbuat kepada Tuhan yang begitu mengasihinya. Kepada Tuhan yang selalu menunggu dia untuk kembali.

Devon pun berdoa, "Tuhan Yesus, ampuni aku. Terima kasih Tuhan karena Engkau mau datang untuk menyelamatkanku. Aku janji mulai saat ini aku tidak akan menyia-nyiakan kasih yang sudah Engkau berikan kepadaku."

Setelah memanjatkan doa tersebut, timbul tekad baru di dalam hati Devon untuk berubah. Dia tidak akan menyontek lagi, tidak akan berbohong lagi. Dan ya, dia akan pelayanan.

Kalau Tuhan Yesus saja sudah memberikan semuanya untuk dia. Tak ada yang tak dapat ia berikan bagi Tuhan yang sangat mengasihinya itu. Mulai saat ini dia akan membuat Tuhan-Nya menangis kembali ketika melihat hidupnya, namun bukan menangis karena kecewa melainkan karena bangga.
***

21 October 2014

Harapan dan doa bagi Indonesia

Hari senin, 20 Oktober 2014 adalah hari yang bersejarah bagi bangsa Indonesia. Pasalnya pada hari itu diadakan pelantikan Bapak Jokowi dan Bapak Jusuf Kalla sebagai Presiden dan Wakil Presiden Indonesia. Rakyat Indonesia menyambut pelantikan ini dengan antusias. Beribu-ribu warga datang ke Istana Merdeka untuk dapat bertemu dengan Pa Jokowi.
Sebagai bagian dari bangsa ini, saya juga antusias menyambut Pa Jokowi sebagai Presiden Indonesia yang baru. Saya berharap dengan kepemimpinan beliau dapat membawa dan membangun bangsa ini ke arah yang lebih baik.

Namun, saya pikir membangun bangsa ini bukan hanya tugas Pa Jokowi dan Pa Jusuf Kalla saja. Setiap kita yang merupakan bagian dari bangsa ini juga mengemban tugas yang sama. Ini tugas kita semua sebagai Rakyat Indonesia untuk membangun bangsa ini. Apapun pekerjaan kita, kita juga memiliki tugas membangun bangsa ini. Mari kita bekerja, bekerja dan bekerja untuk membangun bangsa ini bersama-sama. Sampai suatu hari bangsa ini dapat menjadi bangsa yang makmur dan sejahtera. Memiliki mental yang baik. Menghargai dan menghormati perbedaan yang ada tanpa ada diskriminasi.

28 September 2014

Complete in You

                 Shanon memandangi Nicholas yang ada di hadapannya dengan wajah kaget. Mereka sudah hampir seminggu tidak bertemu karena kesibukan masing-masing. Shanon yang sibuk dengan ujiannya dan Nicholas yang sibuk dengan tugas kuliahnya. Baru hari ini mereka dapat bertemu kembali. Namun, seperti disambar petir Shanon mendengar Nicholas ingin putus darinya. Padahal komunikasi mereka dengan line selama 1 minggu ini cukup lancar.

"Kamu main-main ya, nic. Kamu lagi jailin aku ?" Tanya Shanon.

"Aku serius Shan. Aku ingin kita putus."

"Kenapa ? Apa salah aku ?"

"Kamu ga salah apa-apa. Hanya saja aku merasa kita ga cocok."

"Kita ga cocok dimana ? Kalau ngobrol kita nyambung. Trus kita punya hobi yang saling mendukung. Kepribadian kita juga uda klop. Lalu apa yang ga cocok."

"Selama satu bulan ini aku berpikir keras. Akhirnya aku menyadari kalau selama ini aku ga cinta sama kamu. Maafin aku. Aku yakin kamu akan menemukan seseorang yang jauh lebih baik dari aku." Lanjut Nicholas, "Maaf Shan. Aku harap setelah hari ini kita ga perlu kontak lagi."

***

Hujan turun dengan deras. Shanon terdiam memandangi langit yang ada di luar jendelanya. Memandangi langit yang gelap tanpa matahari yang bersinar disana. Memandangi langit yang sedang bercucuran air mata seperti dirinya. Mungkin saat ini langit juga sedang bersedih karena sesuatu atau mungkin langit sedang menangis bersamanya menangisi harinya yang sedih ini.

Shanon sangat menyukai Nicholas. Nicholas adalah kakak kelasnya di SMA.

              Mereka bertemu pada saat masa orientasi siswa (MOS) dan Shanon adalah salah satu peserta MOS itu. Sedangkan Nicholas yang saat itu duduk di kelas 2 SMA adalah OSIS yang menjadi panitia dari MOS untuk siswa-siswi baru. Sejak mereka bertemu pertama kali, Shanon sudah menyukai Nicholas. Dan untungnya perasaannya tidak bertepuk sebelah tangan. Memang Nicholas bukanlah pacar pertamanya, namun dia sangat menyukai Nicholas dibandingkan dengan mantan-mantannya dulu. Nicholas adalah pria yang baik, bertanggung jawab dan setia. Mereka sudah jadian selama 2 tahun, Shanon merasa nyaman akan hubungan mereka selama ini. Namun, itu semua sudah berakhir sekarang.

***

Tok...tok...tok...

"Shan, kamu di dalam ? Kakak masuk yah." Tanya seseorang.

"Ya, kak."

Sharon segera membuka pintu kamar adiknya dan melihat adiknya sedang menatap ke luar jendela dengan wajah yang sembap seperti habis menangis.

"Kamu kenapa shan ?" Tanya Sharon pada adiknya.

"Aku diputusin Nicholas. Huwaaa...." Shanon tidak dapat menahan air mata yang mengalir deras dari pelupuk matanya. Melihat hal itu Sharon segera memeluk adik yang sangat disayanginya itu. Shanon segera menceritakan percakapannya dengan Nicholas siang tadi.

"Kak, aku ga bisa hidup tanpa Nicholas. Aku suka banget sama dia."

"Sabar shan. Mungkin memang bukan Nicholas yang terbaik buat kamu. Percaya deh kalau misalnya dia yang terbaik buat kamu, suatu hari nanti dia pasti akan kembali lagi." Ucap Sharon menenangkan adiknya.

***

1 bulan kemudian...

"Ma, aku pulang." Ucap Shanon sambil membawa helm di tangannya.

"Mama lagi pergi sama papa ke rumah Tante Dian. Kamu pulang diantar sama siapa Shan ?" Tanya Sharon yang sempat melihat Shanon diantar oleh seseorang.

"Sama Calvin, kak. Kak tau ga tadi Calvin minta aku jadi pacarnya. Cuma aku belum jawab sih. Tapi kayanya aku bakal terima dia. Hehehe..." Ucap Shanon dengan wajah berbunga-bunga.

"Emang berapa lama kalian uda pedekate ?"

"Baru 1 minggu sih kak. Tapi rasanya aku uda kenal banget sama dia. Kaya uda kenal dia bertahun-tahun padahal kan kita juga baru 1 minggu kenalan."

"Emang Calvin orangnya seperti apa ? Sampe kamu bisa bilang uda kenal banget."

"Ya, dia itu baik, perhatian, gentleman."

"Kakak ikut senang kalau kamu punya pacar. Tapi ngga seperti ini caranya. Kalian baru kenal. Kamu belum tahu dia orangnya seperti apa. Sabar shan. Jangan terburu-buru. Kasih waktu untuk kalian lebih saling mengenal. Kakak ga mau melihat kamu menangis kecewa seperti dulu." Lanjut Sharon, "Lagipula konsep kamu tentang pacaran itu salah. Tidak ada seorangpun yang dapat mengisi hati kamu yang kosong kecuali Tuhan Yesus. Hanya dia yang dapat memuaskan kamu, bukan yang lain."

"Ya, aku tau itu kak. Tapi rasanya kalau ga punya pacar, seperti ada sesuatu di dalam diriku yang hilang. Aku merasa tidak utuh."

"Nah, itu salah Shan. Di dalam Tuhan, kamu akan tahu kalau kamu itu utuh dan kamu tidak perlu orang lain untuk melengkapi kamu. Justru saat kamu merasa utuh, itulah tandanya kamu siap untuk menjalin relasi." Lanjut Sharon, "Kamu ingat cerita Adam dan Hawa. Justru disaat Adam tidak memikirkan tentang pasangan dan fokus pada pekerjaan yang Tuhan berikan padanya, justru saat itulah dia bertemu dengan Hawa."

"Iya sih kak. Emang kakak ga pernah galau yah belum punya pacar sampai sekarang. Belum pernah sekalipun menjalin hubungan selama kakak hidup." Tanya Shanon penasaran.

"Galau sih pasti ada. Pernah ada waktunya galau banget. Tapi saat kakak galau, kakak memindahkan kegalauan kakak dengan cerita sama Tuhan. Amazingnya setelah kakak chatting sama Tuhan, tiba-tiba galau itu berkurang bahkan hilang. Selain itu kakak juga cari aktivitas supaya mengalihkan pikiran kakak yang galau ke hal-hal lain yang lebih berguna." Ucap Sharon.

"Emang belum pernah ada ya laki-laki yang ngedeketin kakak ?"

"Ada sih. Cuma untuk hal yang 1 ini kakak ga mau main-main. Kakak mau menunggu seseorang yang terbaik dari Tuhan. Seseorang yang saat ini Tuhan siapkan untuk kakak. Sampai nanti disaat kakak dan dia sudah siap, Tuhan yang akan pertemukan kami dengan caraNya. Kakak yakin suatu hari nanti kakak ga akan menyesal karena telah melakukan ini. Dan bukan berarti selama menunggu itu kakak diam saja. Kakak juga mempersiapkan diri kakak, agar suatu hari nanti kakak bisa jadi penolong yang terbaik buat pria itu."

"Ih kakakku so sweet banget deh. Iya deh aku ngerti sekarang. Aku akan temenan dulu sama Calvin. Ga akan buru-buru sambil terus mencari apa yang Tuhan mau untuk kami."

"Nah gitu dong. Itu baru Shanon, adik kakak satu-satunya."

***

01 July 2014

Remind about God

Yosua 4:5-7, 20-24  lalu berkata, "Pergilah ke tengah Sungai Yordan, ke depan Peti Perjanjian TUHAN Allahmu. Masing-masing harus mengangkat sebuah batu dari situ — jumlahnya dua belas batu sesuai dengan jumlah suku-suku dalam bangsa Israel. Batu-batu itu akan mengingatkan bangsa ini kepada apa yang sudah dilakukan oleh TUHAN. Di kemudian hari kalau anak-anakmu bertanya apa artinya batu-batu ini bagimu, hendaklah kalian memberitahukan kepada mereka bahwa air Sungai Yordan terputus ketika Peti Perjanjian TUHAN dibawa menyeberangi sungai itu. Batu-batu itu akan selalu mengingatkan bangsa Israel kepada apa yang terjadi di sini."
Di situ Yosua menyusun kedua belas batu yang diambil dari dalam Yordan. Lalu Yosua berkata kepada umat Israel, "Di kemudian hari apabila anak-anakmu menanyakan tentang arti dari batu-batu ini, beritahukanlah kepada mereka bahwa umat Israel menyeberangi Sungai Yordan ini di atas tanah yang kering.
Ceritakan kepada mereka bahwa TUHAN Allahmu mengeringkan air Sungai Yordan itu untuk kalian sampai kalian semuanya tiba di seberang, sama seperti Ia mengeringkan Laut Gelagah untuk kami, supaya semua orang di dunia mengetahui betapa besarnya kuasa TUHAN. Dan dengan demikian kalian akan menghormati TUHAN Allahmu untuk selama-lamanya."

Akhirnya janji Tuhan kepada Bangsa Israel digenapi. Setelah berpuluh-puluh tahun mereka berjalan di padang gurun, Tuhan akhirnya membawa mereka menuju tanah kanaan. Sebelum sampai di tanah kanaan, mereka harus menyebrangi sungai Yordan. Di sungai Yordan itulah Yosua memerintahkan kepada masing-masing suku untuk mengambil batu dan disusun untuk menjadi batu peringatan bagi mereka. Mengingatkan mereka kembali bagaimana Tuhan menuntun mereka, menyertai mereka di sepanjang perjalanan dan mujizat-mujizat yang Tuhan kerjakan bagi bangsa ini.

Sebagai manusia, hidup kita ga selalu ada di jalan yang datar. Kadang ada belokan, kadang ada tanjakan dan mungkin juga ada turunan. Ada saatnya hidup ini memberikan kebahagiaan dan kita tersenyum bahagia karenanya. Namun ada saatnya kita merasa kecewa dengan apa yang kita alami. Ada saatnya kita melihat dengan jelas bagaimana Tuhan menjawab setiap doa dan pergumulan yang kita hadapi. Namun, ada saatnya Tuhan juga seolah-olah diam, tidak mendengar jeritan dan isak tangis kita.

Itulah mengapa pentingnya kita harus memiliki batu peringatan seperti bangsa Israel. Saya yakin setiap anak Tuhan pasti pernah mengalami bagaimana Tuhan bekerja di dalam hidup mereka. Bagaimana ketika cobaan hidup datang melanda, Tuhan menuntun. Bagaimana ketika permohonan doa dinaikkan, Tuhan menjawab. Kejadian-kejadian itulah yang harus dijadikan batu peringatan bagi kita. Sehingga ketika hidup terasa berat atau pergumulan begitu banyak di dalam hidup ini, kita tidak menjadi undur dan mempertanyakan Tuhan melainkan tetap percaya kepada Tuhan dengan mengingat apa yang sudah Ia perbuat dalam hidup kita sampai hari ini.

04 May 2014

Never give up, Lucy^^

Saya sering gagal taat sama Tuhan. Gagal untuk membaca dan merenungkan Firman Tuhan. Gagal untuk memberikan waktu yang khusus disediakan untuk Tuhan, karena saya sering memberikanNya waktu sisa. Gagal untuk menjadi berkat. Mungkin ada perkataan atau perbuatan saya yang ga jadi berkat. Gagal untuk bersabar, seringkali saya kesal terhadap seseorang atau sesuatu. Gagal untuk berpikir positif, karena terkadang saya sering berpikir negatif tentang orang lain.

Saya bukannya sengaja untuk ga taat. Tapi selalu aja ada hal yang membuat saya ga taat sama Tuhan. Hiks.. :'(
Saya malu sama Tuhan. Uda ditebus dengan darah yang mahal dan cuma-cuma kok kerjanya kaya gini. Jatuh bangun jatuh bangun lagi.

But, Firman Tuhan hari ini berbicara kepada saya...
Saat Fernando Ortega bernyanyi "Just as I am" terdengar suara Billy Graham di sela-sela pujian tersebut. Dr. Graham sedang mengingat kembali suatu masa saat ia pernah menderita sebuah penyakit yang membuatnya berpikir bahwa ia sedang sekarat. Ketika merenungkan masa lalunya itu, ia menyadari bahwa ia adalah seorang pendosa besar dan betapa ia membutuhkan pengampunan Allah setiap harinya.
Billy Graham mematahkan anggapan bahwa di luar Allah, kita ini baik adanya. Kita boleh percaya diri kalau kita baik, tapi bukan karena diri kita sendiri baik, melainkan datang dari kesadaran karena kita adalah anak-anak Allah yang begitu dikasihiNya.
Langkah pertama untuk menjadi seorang murid Kristus yang benar-benar "baik" adalah dengan berhenti berpura-pura bahwa kita ini baik dengan sendirinya, dan meminta Allah untuk menjadikan kita sesuai dengan apa yang baik di mataNya. Kita akan gagal berkali-kali, tetapi Dia akan terus memberi kita pertumbuhan dan perubahan. Allah itu setia dan -menurut waktuNya dan oleh caraNya- Dia akan melakukannya.

Ya, kalau dengan kekuatan sendiri saya ga akan menjadi pengikut Kristus yang benar-benar "baik". Dengan caraNya dan waktuNya, saya akan terus bertumbuh dan berubah. Saya pasti akan gagal lagi nanti, tapi saya ga akan menyerah. Karena Tuhan juga ga pernah menyerah sama saya... Semangat!

01 April 2014

Belajar untuk bersyukur

Beberapa hari ini saya sedang membaca Kitab Bilangan. Kitab ini bercerita tentang perjalanan Bangsa Israel menuju tanah Kanaan. Menarik sekali bagaimana Tuhan memimpin bangsa ini. Dimulai dari bagaimana Tuhan membebaskan mereka dari penjajahan di Mesir. Lalu bagaimana Tuhan menuntun mereka dengan tiang awan dan tiang api. Bagaimana Tuhan memelihara mereka dengan manna. Begitu banyak mujizat-mujizat yang Tuhan lakukan bagi bangsa ini. Namun, sekalipun bangsa ini sudah melihat dan mengalami pekerjaan-pekerjaan ajaib yang dikerjakan oleh Tuhan, mereka masih saja mengeluh dan memberontak kepada Tuhan.

Mereka selalu mengeluh ketika mereka tidak mendapatkan daging. Mereka mengeluh karena tidak ada air. Mereka mengeluh saat tau negeri kanaan, tanah perjanjian yang dijanjikan kepada mereka berisi raksasa dan orang-orang besar. Mereka selalu membandingkan dengan keadaan waktu mereka di mesir. "Lebih baik kami mati di mesir dengan perut kenyang memakan daging, daripada di padang gurun..." Padahal mereka berkali-kali melihat bagaimana Tuhan menuntun mereka.

Hmmm... jadi berpikir tentang hidup kita.. Apakah kita selama ini mengeluh kepada Tuhan ? Tuhan sudah memberkati hidup kita, namun kita selalu mengeluh karena melihat apa yang kita tidak miliki. Di dalam hidup ini ga ada yang sempurna, tapi maukah kita belajar untuk bersyukur atas apa yang ada di hidup kita. Bahkan ketika hidup terasa sulit, maukah kita terus belajar untuk bersyukur ? Karena di balik kesulitan yang kita alami, Tuhan punya rencana yang indah buat hidup kita.

23 March 2014

Obeying God

Apakah taat kepada Tuhan itu mudah ? Apa ikut Tuhan itu mudah ? Sebagian besar orang akan berkata kalau itu bukanlah hal yang mudah. Rasanya semenjak ikut Tuhan, semakin banyak hal yang dilarang. Untuk taatpun rasanya tidak mudah. Saya pun sempat berpikir seperti itu. Rasanya berat banget untuk taat sama Tuhan.

Namun, sesi di sebuah acara ret-ret mengubahkan cara berpikir saya.

Apakah kita mudah untuk memberikan 1 sepatu kita saat kita punya 100 sepatu ? Tentu mudah bagi kita untuk melakukannya. Namun, apabila kita hanya punya 1 sepatu, apakah kita rela memberikan sepatu kita yang hanya 1 itu ? Tentu ngga bukan, karena 1 sepatu itu satu-satunya yang kita miliki.

Namun, itu ga berlaku bagi Allah. Allah begitu mengasihi kita. Dia ga memberikan 1 anakNya dari 10 anak yang Dia miliki. Namun, Ia memberikan anakNya yang tunggal bagi kita. AnakNya yang tunggal, yang Ia tau akan mengalami penyiksaan, penghinaan, bahkan disalib. Namun mengapa Ia tetap mau melakukanNya ? Ya, tentu saja karena Ia begitu mengasihi setiap kita.

Kalau Allah begitu mengasihi kita, apakah kita sudah membalas kasihNya ? Kita membalas kasihNya dengan cara taat kepadaNya. Kalau kita sungguh-sungguh mengasihi Tuhan, maka kita berani bayar harga untuk taat kepadaNya. Coba bayangkan kamu sedang jatuh cinta, pasti kamu akan melakukan apapun untuk orang yang dicintai itu bukan. Gunung akan kamu daki, lautan akan kamu sebrangi asalkan kamu bisa bertemu dengan  dia. Begitu juga relasi kita dengan Tuhan. Bila kita sungguh-sungguh mencintai Tuhan, kita berani bayar harga untuk taat sama Dia. Kita akan berusaha untuk menyenangkan hatiNya lewat hidup kita.

Pertanyaannya (pertanyaan yg juga saya ajukan kepada diri saya sendiri) adalah apakah kita mengasihi Tuhan ? Kalau kita sungguh mengasihi Tuhan, kita pasti akan taat padaNya.

21 March 2014

Imamat done... :)

Akhirnya beberapa hari yang lalu saya berhasil membaca kitab imamat sampai selesai. Dari semua kitab yang terdapat di dalam alkitab, imamat adalah kitab yang terberat bagi saya. Membingungkan dan saking bingungnya sampai jadi ngantuk waktu bacanya. Hmmm... kadang waktu baca kitab ini, saya suka bingung dengan relevansinya dengan hidup saya sekarang. Seperti kalau seorang berdosa, harus mengorbankan domba sebagai korban penghapus dosa. Kan kalau sekarang, kita berbuat dosa ga perlu menyembelih domba agar kita diampuni (Yes, of course anak Domba Allah yang sudah melakukannya, 1 kali untuk selamanya).
But, yang amazingnya adalah di kitab imamat ini saya menemukan betapa detail, teliti dan begitu rapinya Tuhan Allah kita. Segala peraturan, Dia paparkan dengan jelas dan terperinci. Yes, this is a journey.. and now i will read numbers.

18 March 2014

Menunggu

Saat saya membaca pesan bbm di group, saya menemukan pesan ini. Saya tidak tau siapa yang penulis aslinya. Namun, pesan ini sungguh memberkati saya. Semoga ini juga dapat menjadi berkat bwt yg lain.

Tuhan membangun iman kita melalui penundaan : Habakuk 2:3 (BIS) "Catatlah itu, sebab sekarang belum waktunya. Tetapi saat itu segera tiba, dan apa yang Kunyatakan kepadamu pasti akan terjadi. Meskipun tampaknya masih lama, tetapi tunggu saja! Saat itu pasti akan datang dan tak akan ditunda."
Saat Anda sudah membuat keputusan untuk mengikuti mimpi yang Allah tempatkan di hati Anda, Anda tetap akan mengalami penundaan.
Tuhan tidak akan mewujudkan impian Anda segera karena ini merupakan langkah selanjutnya untuk membangun iman Anda.

Dalam Habakuk 2, Tuhan berkata bahwa hal-hal yang Dia rencanakan tidak akan terjadi segera.
Perlahan-lahan namun pasti, waktu semakin mendekati ketika visi itu akan terpenuhi.

Dalam fase untuk membangun iman ini, kemungkinan besar Anda akan mulai bertanya-tanya, "Kapan, Tuhan? Kapan Engkau akan menjawab doa saya?"
Dan kita tidak suka menunggu.
Kita tidak suka menunggu di kantor seorang dokter, atau dalam kemacetan lalu lintas, atau di restoran, atau menunggu untuk hadiah Natal, atau untuk hal lain.
Tapi apa yang paling kita benci adalah menunggu janji Tuhan.

Pernahkah Anda terburu-buru ketika Tuhan tidak terburu-buru?
Ini sangat menjengkelkan!
Anda merasa sudah siap, tetapi sepertinya Tuhan tidak.
Tuhan ingin bekerja dalam diri Anda sebelum Dia mengerjakan proyek-Nya untuk hidup Anda.
Setiap orang percaya harus melalui Universitas Belajar Menunggu (UBM).
Beberapa dari kita masih belum mendapat gelar sarjana dari UBM!

- Nuh menunggu 120 tahun sejak dia mulai membangun bahtera itu sampai mulai hujan.

- Abraham diberitahu bahwa ia akan menjadi bapa suatu bangsa yang besar dan tidak akan memiliki anak sampai dia berusia 99.

- Tuhan memberitahu Musa dia akan memimpin orang-orang keluar dari 400 tahun perbudakan, tapi kemudian membuat dia menunggu di padang gurun selama 40 tahun.

- Yusuf menghabiskan bertahun-tahun di penjara sebelum Allah membangkitkan dia untuk menjadi penguasa.

- Tuhan telah mengurapi Daud sebagai raja, tetapi kemudian Daud harus menunggu selama bertahun-tahun sampai dia benar-benar menjadi raja.

Kita semua harus melalui periode menunggu ini.
Bahkan Yesus menunggu selama 30 tahun sebagai tukang kayu sebelum memulai pelayanan publik.

Mengapa kita menunggu?
Hal ini mengajar kita untuk percaya pada Tuhan.
Kita belajar bahwa waktu-Nya adalah sempurna.
Salah satu fakta yang harus kita pelajari adalah: penundaan dari Tuhan tidak pernah menghancurkan tujuan-Nya.

Penundaan bukanlah penyangkalan.
Anak-anak harus belajar membedakan antara "Tidak" dan "Belum", dan demikian juga dengan kita.
Sering kali kita berpikir Tuhan berkata, "Tidak", tetapi sebenarnya Dia berkata, "Belum".
Menunggu dengan sabar dalam iman adalah proses yang harus kita lalui untuk mewujudkan impian dari Tuhan

By : NN

09 March 2014

I'm still single ^^

Tahun ini umur saya sudah memasuki angka 26. Tidak bisa dibilang remaja lagi karena saya mulai memasuki tahap dewasa muda. Sebagai seorang gadis berumur 26 tahun tentu saja saya sudah mulai memikirkan tentang pernikahan. Lho lho mikirin pernikahan, tapi menikahnya dengan siapa ?! Ya, saya masih single. Single bukan dalam pengertian belum married tapi single dalam pengertian belum menjalin relasi dengan siapapun alias belum punya pacar.
Apakah saya galau karena belum punya pasangan (di saat teman-teman saya yang lain sudah berpasangan, menikah bahkan punya anak) ? Kalau saya jawab ngga, saya bohong. Ada masa-masanya dimana saya galau mengenai hal ini. Saya bertanya kepada diri sendiri, "what's wrong with me ?" Ada masanya saya bertanya kepada Tuhan, "Bener ga sih Tuhan sedang menulis kisah cinta untuk saya dan mempersiapkan saya. Dan ketika waktuNya tiba, saya akan bertemu dengan seseorang yang terbaik dari Tuhan dan saya akan dipuaskan olehNya ? atau itu hanya ada di dalam angan-angan saya ? " Mungkin pada saat itu saya mulai meragukan Tuhan dan bertanya apakah Dia masih bekerja di dalam hidup saya (maaf yah Tuhan :'( )
Tapi saya diingatkan kembali kalau Allah yang saya sembah dan percaya adalah Allah yang setia. Tuhan bekerja dalam hidup orang-orang yang percaya kepadaNya. Saya melihat kesaksian dari teman-teman blogger yang lain seperti kak lia dan kak cella. Bagaimana Tuhan menuntun mereka, membentuk mereka sampai Tuhan mempertemukan mereka dengan seseorang yang terbaik, yang sudah Tuhan persiapkan bagi mereka. Dan itu menguatkan saya. Saya ga tau apa yang akan terjadi di depan sana. Tapi satu hal yang saya tau, saya mau belajar setia dan menantikan Tuhan.
Kalau memang panggilan saya adalah menikah, maka di waktuNya yang tepat saya akan bertemu dengan seseorang yang tepat. Tapi kalau memang bukan, Tuhan sendiri yang akan mempersiapkan dan mengkhususkan saya hanya untukNya.

06 March 2014

I'm happy ?

Kemarin malam sebelum saya tidur, saya sempat melihat akun instagram. Saya melihat ada seorang teman yang saya kuliah di luar negeri. Dan tiba-tiba saya berkata dalam hati, "Beruntung dan bahagia banget yah bisa dapat kesempatan kuliah di luar negeri." Trus jadilah saya bertanya-tanya kepada diri saya sendiri, "Lalu, kalau saya tidak dapat kuliah di luar negeri, apakah itu berarti saya tidak bahagia ? Kalau saya tidak memiliki Pa yang orang lain miliki, berarti saya tidak bahagia ?"
Saya bahagia jawabannya. Sekalipun saya tidak dapat sekolah ke luar negeri, sekalipun saya tidak memiliki apa yang orang lain miliki. Menurut saya bahagia itu sederhana. Menurut saya, bahagia itu adalah bersyukur dengan apa yang kita miliki.
Saya bahagia karena sampai hari ini saya masih diberi kesempatan untuk hidup dan bersama-sama dengan orang-orang yang saya kasihi.
Saya bahagia karena saya masih bisa melihat mama, papa, kakek dan nenek saya hidup, sehat dan cukup.
Saya bahagia karena ada teman-teman di sekeliling saya yang mengasihi dan memperhatikan saya.
Saya bahagia karena setiap hari saya dapat melihat malaikat-malaikat kecil di tempat saya bekerja.
Terlebih lagi saya bahagia karena bisa mengenal Tuhan Yesus. Mungkin kalau saya ga kenal Dia dan Dia tidak mau mengenal saya, saya tidak akan menjadi saya yang sekarang ini. Saya tidak akan pulih dengan keminderan saya karena memiliki badan yang pendek. Tapi karena Dia, saya tau dan merasakan saya berharga di mataNya dan Dia sangat mengasihi saya..

16 February 2014

Faithfully

Faithfully
Artist : Eric & Leslie Ludy


Tonight i saw a shooting star
Made me wonder where you are
For years I have been dreaming of you,
And I wonder if you're thinking of me too
In this world of cheap romance
And love that only fades after the dance
They say that Im a fool to wait for something more
How can I really love someone I've never seen before?
But I have longed for true love every day that I have lived
And I know real love is all about learning how to give
So I pray that God will bring you to me
And I pray you'll find me waiting faithfully
Faithfully, I am yours
From now until forever
Faithfully I will write,
Write you a love song with my life
Cause this kind of love's worth waiting for
No matter how long it takes
I am yours
Faithfully

15 February 2014

10 things before 30

Akhirnya saya menulis juga post ini setelah beberapa lama baca post dari temen-temen di blogger seperti kak lia, kak cella, dan beberapa teman blogger lain yang menuliskan apa yang mereka mau lakukan sebelum umur 30.
Saya menuliskannya pada saat umur 26 tahun 2 bulan. Jadi masih ada 4 tahun 10 bulan untuk merealisasikannya. Bukan waktu yang singkat, tapi juga bukan waktu yang lama.. hehe...

So, ini adalah 10 hal yang ingin saya lakukan sebelum umur saya menginjak kepala 3.

1. Semakin rajin baca dan merenungkan surat cintaNya sehingga membuat saya semakin mengenal Tuhan secara pribadi. Semakin tau apa yang Tuhan mau dalam hidupku.



2. Pengen rutin nabung untuk dana masa depan orang tuaku. Saya adalah anak tunggal dan itu berarti tanggung jawab akan masa tua mama dan papa ada di pundak saya. Oleh karena itu saya harus mulai menabung untuk mereka.

3. I want to be a teacher. Ya sekalipun saat ini saya sudah menjadi seorang guru sekolah minggu, bekerja di sekolah sebagai TU dan guru mading. But, suatu hari nanti aku ingin bisa jadi guru yang mengajar di kelas. Bisa bersentuhan langsung dengan anak-anak. Mengajar, mendidik, menginspirasi dan membawa mereka mengenal Tuhan Yesus. Hehe.. But, aku masih harus belajar banyak untuk menjadi seorang guru.

4. Saya ingin menghasilkan sebuah tulisan dan menerbitkannya menjadi sebuah buku. Minimal 1 buku sebelum 30 tahun. Saat ini saya sedang menulis, namun sempat stuck karena idenya mampet.



5. Upgrade my knitting skill... sekarang saya sedang belajar membuat topi.. hehe...



6. Melatih diri menjadi seorang perempuan yang lebih baik. Belajar masak. Saat ini saya baru bisa masak telur goreng, mie goreng.. ups.. *jadimalu*



7. Sebagai seorang perempuan, tentu saja saya ingin menikah.. hehe.. menikah dengan  seorang yang terbaik dari Tuhan. Seseorang yang akan membawa saya semakin bertumbuh di dalam Tuhan. Seseorang yang akan  berbagi suka dan duka bersama. Seseorang yang bersama dengannya, kami akan menggenapkan rencana Tuhan dalam kehidupan kami. Sekalipun sampai saat ini belum ada bayangan kapan waktunya dan dengan siapa. Tapi saya percaya, sekalipun saya ga tau, Tuhan tau waktu dan seseorang yang tepat untuk saya. Hehe..

8. Ingin punya rumah yang di dalamnya ada perpustakaan. Untuk mewujudkan ini jadinya harus punya suami yang seneng baca buku juga.. biar sama-sama saling mendukung.



9. Ingin meningkatkan kemampuan berbahasa, terutama bahasa inggris. Ingin menguasa bahasa inggris secara aktif. Ga hanya bisa baca saja, tapi juga menulis dan berbicara. Kalau bahasa inggris sudah berhasil dikuasai, ingin belajar bahasa-bahasa lain.

10. Last, ingin jalan-jalan mengelilingi Indonesia dan dunia. Hahaha... sejauh ini tempat terjauh yang pernah saya kunjungi adalah bangka.


11 February 2014

Be yourself

Jika kau tak dapat menjadi pohon meranti di puncak bukit.
Jadilah semak belukar di lembah, jadilah semak belukar yang teranggun di sisi bukit.
Kalau bukan rumput, semak belukarpun jadilah.

Jika kau tak boleh menjadi rimbun,
Jadilah rumput dan hiasilah jalan dimana-mana.

Jika kau tak dapat menjadi ikan mas,
Jadilah ikan sepat.
Tapi jadilah ikan sepat di dalam paya.

Tidak semua dapat menjadi nahkoda, lainnya harus menjadi awak kapal dan penumpang.

Pasti ada sesuatu untuk semua.
Karena ada tugas berat, ada tugas ringan.
Diantaranya dibuat yang lebih berdekatan.

Jika kau tak dapat menjadi bulan, jadilah bintang.
Jika kau tak dapat menjadi jagung, jadilah kedelai.
Bukan dinilai kau kalah atau menang, jadilah dirimu sendiri yang terbaik.

03 February 2014

Hope for my country

Tahun ini adalah tahun yang menegangkan dan juga mendebarkan buat bangsa Indonesia. Di tahun 2014 ini akan diadakan pesta demokrasi rakyat a.k.a pemilu.
Sebagai bagian dari bangsa Indonesia tentu saja saya punya harapan untuk pemilu tahun ini.
Semoga pemilu dapat dilakukan dengan tenang, lancar dan damai.
Semoga setiap rakyat yang melakukan pemilu boleh melakukannya dengan bijaksana, memilih calon pemimpin yang benar2 terbaik.
Semoga KPU juga diberikan ketelitian dan kejujuran dalam menghitung perolehan suara.
Semoga setiap partai yang ikut bukan hanya untuk menang, menguasai negeri ini dan mengekploitasinya untuk kepentingan sendiri. Tapi boleh punya hati yang rindu membawa perubahan yang baik bagi bangsa ini.
Semoga presiden dan wakil presiden yang terpilih adalah orang-orang yang punya hati yang takut akan Tuhan sehingga memiliki integritas ketika memimpin nanti, punya hati yang sungguh mencintai bangsa ini dan rela memberikan tenaga, pikiran dan hati bagi bangsa ini.
Semoga pemilu tahun ini bisa membawa bangsa ini ke arah yang lebih baik. Pemimpin-pemimpin yang dahulu mungkin telah melakukan kesalahan dan merugikan bangsa ini, namun tak ada kata terlambat untuk memperbaikinya.
Semoga negeriku yang tercinta ini menjadi lebih baik lagi. Amin.

16 January 2014

My Favorite Korean Drama

Beberapa tahun ini saya punya hobby baru yaitu menonton drama korea. Dibanding nonton sinetron Indonesia yang ada di layar kaca, saya lebih memilih nonton drama korea. Karena menurut saya cerita di drama korea lebih bermutu daripada sinetron-sinetron yang ada. Memang ada juga sinetron Indonesia yang bermutu, tapi hanya sedikit bahkan bisa dibilang jarang.

Di bawah ini beberapa drama korea yang menurut saya menarik untuk ditonton :
1. Endless Love
2. Full house
3. My Girlfriend is a gumiho
4. Good doctor
5. The king 2 heart
6. The God of study
7. Boys before flower
8. 1 mom 3 dads
9. The innocent man
10. Rooftop Prince

안녕하세요

안녕하세요... Hehe ceritanya baru belajar bahasa korea. Mulanya tertarik untuk belajar bahasa ini karena sering nonton film korea dan suka denger lagu korea. Dan setelah sedikit demi sedikit belajar, membuat saya semakin tertarik untuk mempelajarinya. Ternyata belajar huruf hangeul cukup mudah namun yg cukup sulit adalah tata bahasa dan artinya.
Contohnya : 안녕하세요 dibaca anyeonghaseyo karena
안 = ㅇ(i-eung = pendamping huruf vokal. Setiap huruf vokal ga bisa berdiri sendiri kalau di depan dan harus pakai i-eung ini. Dan kalau ditempatkan di belakang maka akan dibaca ng) + ㅏ (a) + ㄴ (n)
녕 = ㄴ (n) + ㅕ (yeo) + ㅇ (ng)
하 = ㅎ (h) + ㅏ(a)
세 = ㅅ (s) + ㅔ (e)
요 = ㅇ (i-eung) + ㅛ (yo)

Segitu dulu review saya mengenai bahasa korea. Semoga bermanfaat. 감사합니다. 안녕 :)

07 January 2014

Waiting

Beberapa hari ini saya sedang membaca alkitab tentang Abraham. Banyak hal yang Abraham alami, namun yang menarik buat saya adalah mengenai penantian Abraham. Tuhan menjanjikan kepada Abraham, kalau keturunannya akan menjadi bangsa yang besar. Wah, janji yang menyenangkan bukan. But, kenyataan yang ada di depan mata Abraham adalah sebaliknya. Di saat usia Sara dan dirinya sudah tua, mereka belum punya anak seorangpun.

Bertahun-tahun Abraham dan Sara menantikan keturunan, namun keturunan yang dinanti-nantikan itu tidak kunjung datang juga. Sampai akhirnya ketika Sara mengijinkan Abraham untuk menghampiri budaknya, Hagar. Abraham setuju dengan usul Sara. Mungkin pada saat itu Abraham berpikir mungkin ini adalah jalannya untuk mempunyai keturunan dan janji Tuhan akan digenapi di dalam hidupnya. But, yang saya dapat pastikan disini adalah ketika Abraham menyetujui usul Sara ini, Dia tidak mencari dan bertanya kepada Tuhan, apakah Tuhan menghendaki dia untuk melakukan itu dan menyetujui usul Sara.

Sehingga seperti yang kita tau, banyak kesedihan yang terjadi setelahnya. Sara yang merasa terluka karena budaknya menjadi sombong dan melukai hatinya, karena budaknya bisa hamil sedangkan dirinya tidak. Belum lagi ada ketimpangan kasih sayang yang diberikan kepada Ishak dan Ismael. Dan pada akhirnya Hagar dan Ismael diusir. Memang janji Tuhan digenapi, keturunan Abraham memang menjadi bangsa yang besar, baik itu melalui keturunan Ishak maupun Ismael. Namun, ada luka-luka juga yang terjadi akibat salah dalam mengambil keputusan. Sara yang terluka karena perlakuan budaknya. Ismael, seorang anak yang tidak punya salah apa-apa, diusir dan dipisahkan dari ayahnya. Andai Abraham dan Sara mau bersabar menunggu beberapaaaa tahun lagi. Mungkin hal ini tidak akan terjadi.

Well, kejadian ini telah terjadi dan tidak dapat diperbaiki. But, setiap kita dapat belajar melaluinya.

Apakah saat ini kita sedang menantikan sesuatu ? Apakah mungkin itu adalah pekerjaan yang kita idam-idamkan, pasangan hidup, atau mungkin juga seorang anak ? Saya yakin 100% menunggu itu bukan hal yang menyenangkan. Karena sayapun mengalaminya. Apalagi ketika di depan sana seperti tidak terlihat apapun dan ketika orang2 di sekeliling kita berkata itu adalah hal yang sulit dan mustahil. But, maukah kita belajar untuk bersabar dan menantikan Tuhan ? Menantikan Tuhan yang membuka jalan buat kita dan membawa kita kesana.