17 October 2013

Wonder of Worship

Hari Senin (14 Oktober) dan Selasa (15 Oktober) di komunitas tempat saya bertumbuh, Wave Youth Ministry GKI Anugerah mengadakan P-Camp (Prompter Camp). Prompter yang dimaksud adalah juru bisik. Kalau kalian pernah main teater, kalian pasti tau di belakang panggung akan selalu ada prompter yang membisiki pemeran yang sedang bermain di panggung, apabila pemeran itu melupakan  adegan yang harus dilakukannya atau kata-kata yang harus diucapkannya. P-Com ini adalah kegiatan rutin setiap bulan dari P-Camp yang dilakukan oleh teman-teman yang melayani di bidang Ibadah (Seperti WL, Singer, Pemain Musik, Soundman, Multimedia, Lighting). Setiap mereka yang melayani di bidang ibadah adalah prompter-prompter, maksudnya adalah mereka yang membantu membawa setiap jemaat masuk ke dalam hadirat Tuhan, untuk memuji dan menyembah Tuhan. Di P-Com ini mereka bersekutu dan bertumbuh di dalam pengenalan akan Firman Tuhan.
Pada bulan ini diadakanlah P-Camp. P-Camp ini tidak hanya dikhususkan untuk para pelayan ibadah saja, tetapi juga untuk semua jemaat yang rindu untuk mengalami penyembahan sejati. P-Camp kali ini mengambil tema “Wonder of Worship” dan dilayani oleh Pdt. Samuel Pristiwantoro. Berikut adalah berkat yang saya dapatkan melalui acara P-Camp ini, semoga juga dapat menjadi berkat bagi kita semua.
Dalam beribadah pasti kita mengenal istilah “Praise & Worship”. Saya sering mendengar kalau Praise itu berarti kita menyanyikan lagu cepat dan bersorak-sorak. Sedangkan Worship itu berarti kita menyanyi lagu yang tenang. Namun benarkah demikian arti dari Praise & Worship itu ? Apakah itu arti dari penyembahan kepada Tuhan ?
Waktu kita beribadah, kita memuji Tuhan itu berarti kita mengekspresikan ucapan syukur dan pengagungan kita kepada Tuhan atas apa yang sudah Ia lakukan dalam hidup kita. Ketika kita mencintai seseorang, kita pasti akan mengekspresikan perasaan kita bukan. Mungkin kita akan memuji dia dengan wajah yang tersenyum sangat manis (ga mungkin dong memuji orang yang kita cinta dengan cemberut dan loyo). Begitu juga ketika kita memuji Tuhan, kita harus mengekspresikannya. Mengekspresikan kebaikan Tuhan yang sudah Ia perbuat di dalam hidup kita.
Sedangkan penyembahan  adalah tentang keintiman kita dengan Tuhan. Itu berarti kita hormat dan tunduk sama Tuhan. Bukan hanya hormat pada saat ibadah saja, tapi dalam keseharian kita. Waktu kita menyembah Tuhan itu berarti kita menyerahkan totalitas hidup kita kepada Tuhan. Menjaga hidup kita tetap kudus di hadapan Tuhan, ga bohong lagi, ga nyontek lagi. Penyembahan itu berbicara tentang siapa Tuhan tanpa melihat apa yang sudah atau belum Tuhan perbuat.
Pujian dan penyembahan tidak dapat dipisahkan. Mereka sama seperti dua sisi mata uang yang saling melekat. Munafik kalau orang yang sampai menangis-nangis saat ibadah tapi kehidupan sehari-harinya tidak mencerminkan penyembahan kepada Tuhan (hidup tunduk dalam otoritas Tuhan, taat kepada Firman Tuhan). Dan tidak mungkin juga kalau kita sudah mengalami penyembahan kepada Tuhan, kita tidak dapat mengekspresikannya ketika kita beribadah.
Ketika kita menyembah Tuhan dalam hidup kita, kita masih bisa berbuat dosa. Namun, kita tidak mau lagi berbuat dosa, karena kita tau itu akan menyakiti hati Tuhan. Dan kita ga mau menyakiti hati Tuhan, kenapa ? Karena kita mencintaiNya.


Penyembahan yang sejati itu berarti kita memberikan hidup kita seutuhnya untuk Tuhan.