06 December 2017

Choice

Di dalam hidup ini kita diperhadapkan pada banyak pilihan. Mulai dari pilihan yang sederhana sampai yang rumit. Mulai dari memilih akan memakai baju apa hari ini, memilih kuliah dan kerja di bidang apa, memilih pasangan hidup bahkan memilih akan menjalani hidup seperti apa.

Kita bisa berkata "Ya" terhadap sesuatu. Namun, kita juga bisa berkata "Tidak". Bahkan di saat kita tidak mau memilih, di saat itu kita sudah memilih.

Terkadang saat menghadapi pilihan-pilihan di dalam hidup ini. Kita bertemu dengan orang-orang yang mencoba merayu kita untuk mengikuti jejaknya. Terkadang kita dikritik karena memilih apa yang mereka rasa aneh.

Namun, yang terutama kita tidak bertanggung jawab kepada orang lain atas pilihan-pilihan kita. Kita bertanggung jawab kepada Tuhan dan diri kita sendiri. Apakah pilihan itu menjadi berkat atau tidak ? Apakah pilihan itu membuat kita jadi pribadi yang lebih baik atau tidak ? Apakah pilihan itu membuat kita bahagia ?

Ga ada yang salah mendengarkan pendapat orang lain dan menjadikannya pertimbangan. Tapi salah besar kalau kita memilih untuk mengikuti apa yang dia katakan tanpa mengenal apa yang kita mau dan yang terbaik buat diri kita.

Karena, bukankah yang akan menjalaninya kita, bukan dia. Gagal atau berhasil itu yang akan kita alami. Senang atau sedih kita yang akan merasakannya.

Kalau kita melakukan apa yang orang lain pilihkan untuk kita. Maka waktu gagal, kita akan menyalahkan orang lain. Waktu berhasil, ya udah senang tapi biasa aja rasanya. Beda kalau kita melakukan apa yang kita pilih sendiri. Sekalipun gagal, kita tau bahwa kita bertanggung jawab atas pilihan kita. Waktu berhasil, senangnya luas biasa.

So, jangan takut untuk membuat pilihan. Mintalah hikmat kepada Tuhan waktu membuat sebuah pilihan. Dengarkan pendapat orang lain dan terima masukan dari mereka. Tapi jangan sampai kita disetir orang lain waktu kita membuat pilihan. Karena bahagia tidaknya dirimu ditentukan oleh kamu sendiri. Cheers 🍷

05 December 2017

Curcol

Beberapa tahun ini saya selalu bertemu dengan orang-orang yang menawarkan bisnis sejenis MLM kepada saya. Mulai dari kosmetik, obat-obatan herbal sampai asuransi. Mereka bilang kalau saya gabung maka saya akan mendapatkan penghasilan sekian rupiah (yang membuat saya terbelalak), punya waktu yang bebas untuk bekerja, dan embel-embel lainnya yang tentu saja menggiurkan.

Saya ga bilang itu bohong. Karena memang ada orang-orang yang berhasil disana. Namun, yang saya sayangkan adalah mereka selalu 'memaksa', seolah-olah kalau saya tidak bergabung dengan bisnis mereka, maka hidup saya tidak akan sejahtera. Mereka memang ga memaksa dengan terang-terangan, tapi mereka 'memaksa' dengan cara yang halus.

Padahal menurut saya, setiap orang pasti punya bidang dan berkatnya masing-masing. Ga semua orang pasti berhasil di bisnis sejenis ini. Karena balik lagi tergantung minat dan talenta orang itu.
Karena ga semua orang bisa dan tertarik jadi marketing sama seperti ga semua orang bisa dan tertarik dengan fisika. Karena tipe orang yang introvert pasti sulit untuk menawarkan suatu produk dibanding dengan mereka yang ekstrovert.

Selain itu ga perlu deh kita jadi merendahkan profesi yang lain (dibilang gaji kecil, kerja sama orang, dll) demi membuat kita tertarik untuk mengikuti usaha mereka. Karena kalau semua orang jadi agen MLM tersebut, maka siapa yang akan jadi polisi, dokter, guru, koki, dll. Karena saya percaya semua profesi ada untuk saling melengkapi profesi yang lainnya. So, please be wise waktu mengajak orang lain.