13 February 2013

Ketika kesabaran itu diuji...

Tepatnya ini terjadi 1 hari yang lalu, pada hari itu seharusnya ada pertemuan di gereja untuk membahas suatu hal bersama beberapa teman. Saya berangkat dari rumah dengan diiringin rintik-rintik hujan gerimis. Namun ternyata ketika sudah sampai di gereja, saya baru mengetahui kalau pertemuan hari itu dibatalkan karena dirasakan tidak efektif dan akan dipindah ke hari yang lain.
Saya ingin pulang, namun hujan turun dengan begitu deras saat saya sudah sampai di gereja. Mana saya harus pergi dan pulang dengan menggunakan angkot (ribet banget kan, mana hujan besar lagi). Ketika itu saya langsung kesal. Rasanya ingin marah. Kenapa saya tidak dikabari sehingga saya tidak perlu datang ke gereja dengan sia-sia. Lalu bermunculanlah berbagai pikiran negatif di dalam otak saya. Orang yang membatalkan pertemuan itu berkata bahwa baru dibatalkannya juga mendadak dan meminta maaf kepada saya. Namun, emosi saya masih tinggi-tingginya dan saya masih kesal karena hal itu.
Namun, saya memilih diam dan menyimpan emosi itu di dalam hati saya. Saya mencoba untuk menenangkan diri. Saya percaya tidak ada sesuatu yang terjadi secara kebetulan, karena semuanya ada di dalam providensia Tuhan. Saya percaya lewat ini pasti ada sesuatu yang harus saya pelajari. Saya berdoa kepada Tuhan meminta Dia memberitahu saya apa yang dapat saya pelajari lewat kejadian ini melalui 'bahasa' dan cara yang dapat saya mengerti.
Dan saya diingatkan kembali betapa saya bukan orang yang sabar. Padahal mungkin dari kacamata orang lain, ini adalah masalah kecil. Saya juga belajar kembali bahwa tidak ada seorangpun yang sempurna, termasuk saya. Oleh karena itu saya belajar untuk memaafkan dan melupaakan. Saya juga belajar untuk tidak langsung berespon ketika ada hal-hal yang membuat saya kesal, biarkan diri saya tenang dulu dan respon yang akan dihasilkan jauh lebih baik. Τнänκ чoü ◦"̮◦ God karena kemarin saya merasa Tuhan mengajar dan melatih saya untuk menjadi orang yang lebih baik lagi.

09 February 2013

Tuhan Pasti S'lamatkan Hidupku

Tuhan pasti s’lamatkan hidupku 
Penyanyi : U|X Band






Di saat hari semakin gelap
Kau t’rangi jalanku
Di saat angin semakin keras
Ku semakin berpegangan kepadaMu

Kau penolongku dan perisaiku
Kau gunung batuku
Hanya padaMu aku berlindung
Dan menguatkan kepercayaanku

Dahulu Engkau pernah menyelamatkan nyawaku
Sekalipun ku b’lum mengenal kasih karuniaMu
Sekarang ku t’lah tau Kaulah Allah Bapaku


Tuhan pasti s’lamatkan hidupku

Lagu ini dinyanyikan oleh U|X Band. Lagu ini sangat menguatkanku ketika aku mengalami pergumulan tentang sesuatu yang membuatku merasa hidup segan matipun tak mau. Pada saat itu aku merasa seolah tidak ada jalan keluar, seolah jalanku buntu. Namun, lagu ini selalu memberikan kekuatan kepadaku ketika aku mendengarnya. Isi lagu ini bercerita kalau Tuhan ada tempat kita berlindung dan Dialah yang menguatkan kepercayaan kita (Dialah satu-satunya harapan kita). Dulu ketika aku belum mengenal Tuhan secara pribadi, aku telah banyak kali diselamatkan olehNya. Aku ingat dulu aku pernah mengalami banyak kecelakaan ketika aku kecil yang mungkin dapat membuat aku meninggal atau menjadi  tidak normal. Aku pernah digigit oleh anjing tetangga (Puji Tuhan anjingnya ngga Rabies). Aku pernah jatuh ke kolam renang pada saat aku sedang duduk di pinggir sambil menggoyang-goyangkan kaki, padahal aku belum tau gimana caranya berenang (Puji Tuhan ada orang yang menolong saat itu). Aku juga pernah ditabrak motor sehingga membuat aku tertidur di tanah (Aku juga lupa gimana kejadian pastinya), tapi Puji Tuhan aku tidak apa-apa. Ketika aku mempunyai pergumulan itu aku diingatkan kembali kalau dulu saat aku belum mengenal Tuhan, Dia s’lalu selamatkan aku dari mara bahaya. Apalagi sekarang setelah Dia menjadi Allah Bapaku, aku pasti akan diselamatkanNya. Jadi teman-teman masalah apapun yang sedang kalian hadapi saat ini tetaplah percaya dan berharap kepadaNya. Karena hanya Dialah sumber pengharapan dan keselamatan kita.

06 February 2013

Bermakna sampai mati

Ikan salem adalah jenis ikan laut yang unik. Pada musim bertelur, ikan salem akan berbondong-bondong ke tempat asal dimana ikan tersebut dilahikan, yaitu di sungai di atas dataran tinggi. Dalam perjalanannya dari laut menuju hulu sungai, ikan salem memerlukan banyak sekali pengorbanan. Rintangan dan bahaya alam yang keras harus dihadapinya, perjalanan sejauh ribuan kilometer, ombak besar, arus deras dan batu karang yang tajam harus dilaluinya demi mencapai tujuannya. Setelah memasuki sungaipun ikan salem harus berjuang dengan kecepatan 30 km/jam agar bisa mempunyai daya lompat setinggi 3,5 meter. Semua rintangan dan bahaya tersebut tidak mengurungkan niat ikan salem untuk bertelur, demi satu tujuan untuk meneruskan generasi. Sesampainya di hulu sungai, dalam keadaan lelah dan terluka, ikan salem mencari tempat terbaik bagi sarangnya, lalu meletakkan telur dan akhirnya mati.
Apakah selesai tugasnya ? Apakah hanya demikian kisah hidup salem dewasa ? Ternyata tidak ! Dalam waktu yang singkat telur-telur itu menetas sebagai generasi penerus. Kemudian dengan apa ikan salem kecil dapat hidup ? Penelitian menyatakan bahwa banyak sekali kandungan karbon dan protein yang berasal dari bangkai ikan salem dewasa yang sudah mati. Itulah yang menjadi sumber makanan bagi salem-salem kecil.

Sumber : Renungan Hikmat Wanita, 19 Januari 2013

Sama seperti ikan Salem yang memiliki hidup yang bermakna. Bahkan sampai matipun ikan Salem memberikan arti hidup bagi keturunannya.Mengikuti teladan Tuhan Yesus yang sudah memberikan arti hidup kepada kita. Melalui hidupnya dan pengorbananNya di atas kayu salib. Ia memberikan arti hidup bagi banyak orang, termasuk kita. Apakah hidup kita juga memberikan makna bagi orang-orang di sekitar kita ?

05 February 2013

RIP

Minggu ini adalah minggu yang mengagetkan bagi saya karena saya mendengar ada 3 teman di komunitas youth gereja saya yang meninggal karena kecelakaan motor. Ketiganya masih muda, yang satu baru masuk kuliah sedangkan sisanya baru kelas 10.
Sekalipun saya tidak begitu mengenal mereka secara dekat. Mendengar hal itu membuat saya bersedih. Banyak hal yang membuat saya bertanya, mengapa mereka harus mengalami semua ini di usia mereka yang masih terbilang muda.
Namun lewat kejadian ini saya mencoba untuk mengambil hikmah dan pelajaran darinya.
Saya belajar bahwa kesempatan hidup yang masih Tuhan berikan kepada kita sampai hari ini adalah sebuah anugerah. Kita harus menggunakan setiap waktu yang diberikan dengan bijaksana, karena kita ga tau kapan waktu kita akan habis. Saya percaya hidup kita ada di dalam providensiaNya Tuhan. Mungkin teman-teman saya yang sudah meninggalkan saya duluan itu sudah menyelesaikan tugas mereka di dunia ini. Sedangkan kalau saya masih diberi hidup sampai hari ini, itu berarti masih ada tugas yang harus saya selesaikan. Selain itu masih bisa melihat orang-orang yang kita kasihi hidup dan sehat adalah sebuah anugerah juga. Karena kitapun tidak tau kapan waktu mereka akan habis.

04 February 2013

Menulis

Aku seneng banget sm yang namanya baca buku. Saking suka banget sm yg namanya buku, bikin aku bermimpi klo suatu hari nanti aku punya rumah yang ada perpustakaannya. Tapi ada satu hal lagi mimpi aku selain punya perpustakaan di rumah, aku pengen jadi penulis.
Tapi ya seringnya aku males buat nulis. Banyak alasannya. Waktu belum punya blackberry, laptop, dan cuma punya komputer desktop di rumah aku ngerasa ga ada waktu nulis di desktop mah. Pulang kerja uda cape, mana ada waktu untuk nulis. Terus ceritanya beli blackberry, mau nulis di blackberry terus ngerasa ga enak karena layarnya kecil.. Dan bla bla bla...
Banyak banget alasannya sampe akhir menunda waktu dan ga menulis, padahal ide uda numpuk di kepala.
Finally, aku menyadari penyebab semuanya itu bukan ga ada alat yang aku bisa pakai untuk bisa menulis. Tapi ga ada yang namanya disiplin.
Jadi mulai sekarang aku mau belajar disiplin untuk menulis...