16 April 2013

Jangan Menyerah



“Derek Redmond telah mempersiapkan dirinya dengan sangat baik jauh-jauh hari sebelumnya untuk perlombaan lari dalam Olimpiade di Barcelona tahun 1992. Redmond merupakan salah satu kandidat yang diunggulkan untuk menjuarai kejuaraan tersebut mengingat dirinya telah memenangkan berbagai lomba.
Walaupun ia pernah mengalami operasi pada otot tendonnya beberapa tahun yang lalu namun dengan semangat dan percaya diri ia berlari seperti biasanya. Benar saja, Redmond menembus semifinal untuk jarak 400m. Saat perlombaan semifinal berlangsung, Jim ayahnya yang duduk di tribun memiliki harapan besar agar anaknya dapat memenangi final dalam lomba tersebut.
Saat final berlangsung menjelang 250 meter sebelum garis finis tragedi besar terjadi, tiba-tiba Redmond harus tertatih-tatih dan kemudia berhenti karena ia mengalami sakit yang luar biasa pada otot-ototnya. Ternyata ia mengalami cedera otot yang sangat serius. Dengan menahan kesakitan yang luar biasa, Redmond berusaha tetap berlari walau tertatih-tatih untuk menyelesaikan akhir lombanya. Seluruh penonton berdiri memberikan semangat padanya. Dari kerumunan penonton, seorang laki-laki tua berjuang masuk ke arena untuk menemaninya berlari. Ia adalah ayahnya. Ayahnya berkata kepada Redmond kalau ia tidak perlu menyelesaikan perlombaan yang menyakitkan itu, tetapi Redmond mengatakan bahwa ia harus menyelesaikannya. Dengan tangan yang melingkar di bahu ayahnya, Redmond berjuang mengabaikan rasa sakit yang luar biasa dan dengan tertaih-tatih akhirnya ia dapat masuk finis. Seluruh penonton memberikan standing ovation padanya. Setelah belasan tahun kejadian tersebut, nama Derek Redmond tetap dikenang banyak orang sementara juara lomba lari 400 meter tidak diingat orang lagi.”
Diambil dari : School of life oleh Yotam Sugihyono dan Alvita Dewi

Menurut saya hidup kita adalah seperti dalam pertandingan lari. Setiap kita ada di dalam arena dan sedang berlari. Ketika berlari ada banyak hal yang bisa kita alami. Mungkin seperti Derek Redmond kita berlari dengan susah payah karena terluka.
Ada banyak masalah dan rintangan di dalam hidup ini. Kegagalan, tangisan, air mata, kekecewaan dan banyak lagi hal lainnya. Namun teruslah ‘berlari’ apapun kondisi kita. Jangan menyerah dengan masalah yang ada, tapi jadikan masalah sebagai batu loncatan yang dapat membuat kita bangkit dan ‘berlari’ lagi. Memang ketika masalah itu datang rasanya berat dan merasa tidak mampu untuk bangkit lagi, tapi ingat kita ga ‘berlari’ sendiri karena kita punya Tuhan yang hebat. Dia ‘berlari’ bersama kita, menangis bersama kita dan Dia tidak pernah meninggalkan kita apapun kondisi kita. Sampai akhirnya nanti kita tiba di garis finis dan puas karena kita telah menyelesaikan pertandingan kita dengan baik.

“Sakit dalam perjuangan itu hanya sementara. Bisa jadi anda rasakan semenit, sejam, atau setahun. Namun jika menyerah, rasa sakit itu akan terasa selamanya.” – Lance Armstrong

No comments: